Hanya Ada di Ujung Kulon Banten, Astaga !! Badak Bercula 1 Terancam Punah

PANDEGLANG,PenaMerdeka – Badak bercula 1 (satu) atau badak jawa memang kalah populer ketimbang komodo atau varanus komodoensis.

Sekarang ini keberadaan badak jawa (Rhinoceros sondaicus) hewan jenis mamalia berbobot besar ini hanya terdapat di Taman Nasional Ujung Kulon kini dalam status terancam punah.

Beberapa tahun lalu, Pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur pernah santer digaungkan banyak pihak setelah menjadi nomine New 7 Wonders atau 7 keajaiban dunia.

Mungkin itu sebabnya Hari Jadi ke-25 Taman Ujung Kulon atau 25th Anniversary of Ujung Kulon Park dijadikan Doodle oleh Google, Minggu 26 Februari 2017 ini. Harapannya supaya mata dunia juga tertuju mengamankan badak bercula 1 jangan sampai punah.

Tidak untuk menyampingkan hewan lain yang berada di Indonesia seperi komodo, harimau sumatra, elang jawa, atau burung cendrawasih di Papua. Tetapi badak jawa merupakan salah satu hewan yang justru kini semakin terancam keberadaanya.

Dari berbagai informasi yang berhasil dihimpun, kalau dihitung, populasi badak bercula 1 jauh sangat mengkhawatirkan. IUCN (International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources) Red List mencatat populasi komodo di alam liar sekitar 4.000 hingga 5.000 ekor.

Kini berbanding terbalik dengan jumlah badak jawa yang kini tinggal 50 hingga 60 ekor saja di alam liar dan hanya hidup di Taman Nasional Ujung Kulon, Provinsi Banten.

Keberadaanya memang sulit dideteksi lantaran hewan ini mempunyai tabiat sensitif terhadap dunia luar.

Seperti diketahui, Ujung Kulon secara geografis berada pada bagian paling barat Pulau Jawa sengaja dikonsentrasikan untuk habitat badak bercula 1.

Secara administratif, Ujung Kulon berada di wilayah Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Ujung Kulon memiliki luas daratan 78.525 hektare dan telah dinyatakan UNESCO sebagai situs warisan dunia (world heritage site) sejak 1991.

Artinya menemukan badak jawa di habitat aslinya bukanlah pekerjaan mudah. Beberapa petugas bahkan dengan masa kerja puluhan tahun yang kerap patroli di kawasan hutan lindung secara berkala mengaku hanya melihat badak tersebut beberapa kali saja.

Apalagi dengan kondisi yang telah disebutkan bahwa tak seperti komodo, badak jawa tak ditemukan di kebun binatang mana pun di dunia. Badak ini kemungkinan adalah mamalia terlangka di bumi.

IUCN RED LIST : 1 Tahap Lagi Bisa Punah dari Alam Liar

IUCN Red List adalah daftar yang membahas status konservasi berbagai jenis makhluk hidup di dunia.

Dalam rilisnya IUCN memasukkan status badak jawa yang mempunyai sifat sensitif terhadap keberadaan alam lain ini disebutkan sebagai spesies yang sangat kritis terancam punah (critically endangered) atau hanya tinggal satu tahap lagi sebelum dinyatakan punah di alam liar.

Tak menutup kemungkinan, keberadaan badak jawa akan menyusul badak hitam (Diceros bicornis longipes) di Afrika yang telah lebih dulu dinyatakan punah di dunia.

Sebelumnya badak bercula 1 diberitakan pernah hidup juga di Negara Bangladesh, Myanmar, Thailand, Laos, Kamboja, Vietnam, serta bagian selatan Tiongkok. Namun saat ini sudah dinyatakan punah.

Asal sebab kepunahan badak ini dikarenakan lantaran oleh perburuan cula badak untuk obat serta terdegradasinya habitat badak di alam liar.

Di Indonesia pun, kemungkinan besar badak bercula satu pernah tersebar luas di Sumatra serta seluruh Pulau Jawa.

Ditemukannya fosil badak bercula satu di Cipeundeuy Padalarang Jawa Barat dan Sungai Bengawan Solo Jawa Tengah merupakan salah satu bukti tak terbantahkan tentang keberadaannya yang tak hanya hidup di Ujung Kulon pada masa silam.

Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi telah memudahkan pendataan badak di Ujung Kulon. Tim ROAM (Rhino Observation and Activity Management) bentukan Balai Taman Nasional Ujung Kulon telah memasang puluhan kamera video bantuan Aspinall Foundation.

Berdasarkan laporan ROAM per November 2011, diketahui bahwa badak jawa di sana masih mampu berkembang biak. Saat itu, terekam dua induk badak berbeda yang tengah mengasuh anaknya di dua tempat berlainan.

Gambar video tersebut menjadi penanda bahwa masih ada asa untuk keberlangsungan hidup badak jawa di Taman Nasional Ujung Kulon karena mereka masih mampu bereproduksi secara alamiah. (redaksi/dbs)

Disarankan
Click To Comments