Polemik Pasar Lembang, Kecolongan Lagi, Kualitas Bangunan SMP Buruk

KOTA TANGERANG,PenaMerdeka – Turidi Susanto, Ketua Komisi IV DPRD Kota Tangerang menuding Pemerintah Kota Tangerang lalai dalam proses pengawasan kualitas bangunan SMP Negeri 28, Ciledug, Kota Tangerang. Alhasil kwalitas bangunan SMP tersebut menurutnya jauh dari kata memuaskan.

Informasi yang berhasil dihimpun, tahapannya kini disebut sudah masuk pencapaian proses 60 % pembangunan.

“Ini bahaya sudah 60 % pembangunan baru kelihatan jeleknya, Pemkot Tangerang kecolongan. Secara fisik kualitas bangunan SMP jika dilihat sangat mengkhawatirkan lantaran beton penyangga gedung tidak simetris. Saya harap pemborong jangan memotong spek yang sudah dimasukan dalam RAB. Saya khawatir bangunan itu tidak kokoh sehingga nanti bisa mengancam keselamatan siswa,” ucap politisi asal Fraksi Gerindra Kota Tangerang, Minggu (16/09).

Memang kata dia kelemahan buruknya pengawasan pembangunan menjadi salah satu faktor bangunan ini tidak memadai, kendati memakan dana lebih dari Rp 6 miliar lebih pada APBD tahun 2017.

“Targetnya pengerjaan selesai Desember 2017. Dana sebesar itu sangat cukup untuk membangun sekolah tiga lantai ini. Pas saya cek saat Sidak Komisi IV, karena saya mengantongi pengalaman sebagai Insinyur hasilnya kwalitas bangunan miris,” tegas Turidi.

Ia menyayangkan lantaran konsultan pengawasan tidak bekerja maksimal, padahal kerja mereka mempunyai anggaran tersendiri. Jika begini tidak keliahatan kerjanya sampai akhirnya kualitas bangunan buruk sekali.

Kondisi efek terburuk lainnya akibat pengawasan bangunan Dinas Perkim Kota Tangerang lemah, dikhawatirkan matrial berat bangunan bisa menimpa siswa, itu terjadi bukan sekarang namun bisa terjadi beberapa tahun mendatang.

“Persoalan ini memang sudah menumpuk, proses pembangunan sekolah bermasalah di atas lahan bermasalah pula,” tegas Turidi.

Kalau lahannya yang kita duga benar mempunyai persoalan hukum karena sudah ramai diberitakan masih berstatus sengketa lantas kualitas bangunan SMP Negeri 28 juga buruk maka Kata Turidi Pemkot Tangerang kecolongan dua kali.

“Iya lah, gedung sekolah juga diduga di atas lahan bermasalah. Dua kali kan mempunyai persoalan. Ini sudah komplek persoalannya, kalau pemborongnya nakal tapi pengawasan pembangunan bagus gak mungkin terjadi seperti ini,” ucapnya.

Maka itu Pemkot Tangerang jangan membayar proyek kepada pemborong nakal. Semua bangunan terutama pada tiang meski kejar target harus rampung cepat tapi itu mesti dievaluasi untuk segera diperbaiki.

Papan proyek yang seharusnya terpampang juga tidak ada di lokasi pengerjaan proyek SMP. Begitu juga soal unsur keselamatan para pekerjanya sepertinya tidak ada. Perlu dipertanyakan pemborongnya karena ini semuanya persoalan dasar.

Ia juga menambahkan terkait lokasi si proyek pengerjaan, kontur tanah di atas Pasar Lembang ini sepertinya tidak bagus. Ini bakal berpengaruh dengan kualitas bangunan kalau nanti sudah jadi. (deden)

Disarankan
Click To Comments