Menunggu Aksi Leicester City di Panggung Liga Champions

Kesuksesan menjuarai Premier League musim ini sekaligus menjamin satu tiket tampil di ajang Liga Champions bagi Leicester City. Menurut pelatih Everton, Roberto Martinez, semua orang akan mengikuti kiprah Leicester di Eropa.

Bisa jadi perkataan Martinez tersebut benar adanya. Sebab, The Foxes – julukan Leicester – yang baru saja merasakan juara liga musim ini akan tampil perdana kompetisi elit di Benua Biru tersebut.
Tentunya banyak yang akan penasaran apakah kisah dongeng di Premier League akan menular di Liga Champions.

Jika Leicester mampu melanjutkan performa brilian di debut pertamanya di Liga Champions, tentu hal tersebut akan sangat fenomenal. Apalagi jika kesuksesan tersebut diraih dengan materi pemain yang tidak jauh berbeda dari musim ini.

“Setiap orang akan mengikuti apa yang bisa dilakukan oleh mereka di Liga Champions karena ini adalah kisah yang fenomenal,” ujar Martinez seperti dikutip dari Soccerway, Sabtu (7/5/2016).

“Jika mereka bisa bermain dengan intensitas yang sama, tempo, dan ancaman mencetak gol yang sama, mereka tentu bisa menantang siapa pun,” tutupnya.

Setelah berjuang keras selama semusim, Leicester City sukses mengamankan gelar Premier League perdana mereka. Klub yang bermarkas di King Power Stadium tersebut tampil fenomenal di sepanjang musim ini.

Menurut vice-chairman Leicester, Aiyawatt Srivaddhanaprabha, salah satu kunci keberhasilan Si Rubah musim ini adalah karena para pemainnya saling mencintai satu sama lain sehingga tercipta chemistry yang bagus sebagai sebuah tim.

“Tidak ada rahasia khusus, tetapi semangat tim memang sangat luar biasa. Mereka bekerja keras untuk satu sama lain, dan menutupi kesalahan satu sama lain,” ujar Srivaddhanaprabha seperti dikutip dari Soccerway, beberapa waktu lalu.

“Mereka tidak pernah berhenti dan terus yakin. Mereka adalah grup yang spesial yang terdiri dari pemain spesial. Mereka saling mencintai satu sama lain,” tambahnya.

Leicester saat ini duduk manis dipuncak klasemen sementara dengan nilai 77 poin. Kepastian juaranya klub arahan Claudio Ranieri tersebut didapatkan ketika pesaing utama mereka, Tottenham Hotspur, hanya bermain imbang 2-2 dengan Chelsea. (sarinan/dbs)

Disarankan
Click To Comments