Pelaksanaan TGif di Tangsel, Jurnalis Asing Keluhkan Media Center

Pelaksanaan Global Tangerang Selatan Invitation Forum (TGif) di Pusat Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek), Serpong, jauh dari kata sempurna. Gelaran berskala internasional yang digelar sejak Selasa (20/9) hingga Jumat (23/9) ini menyisakan persoalan.

Teranyar Media Center sebagai tempatnya pusat informasi dikeluhkan awak media. Tak terkecuali para jurnalis Asing yang meliput agenda tersebut. Media Center yang berlokasi di Green Building ini tidak dilengkapi sarana dan prasarana. Mulai dari internet, informasi soal TGIF sampai penunjang lainnya.

Meski ada komputer namun tidak bisa digunakan karena mati. Alhasil jurnalis yang ingin meliput kegiatan tersebut kebingungan karena minimnya akses informasi.

Salahsatu jurnalis Asing Rafael Oni heran dengan panitia TGIF karena tidak menyediakan sarana penunjang. Padahal ini kegiatan skala internasional.
“Saya sudah liputan ke sejumlah negara. Di sini mungkin paling buruk.,” kata wartawan asal Nigeria tersebut, Rabu (21/9).

Kata dia, tidak ada penerjemah yang bisa memberikan informasi seputaran TGIF. Selain itu agenda kegiatan juga tidak tersedia. Harusnya panitia sigap tidak seperti ini. Ia pun bingung Media center sebagai pusat informasi tidak menyediakan fasilitas penunjang.

“Tidak ada akses infomasi yang tersedia. Minimal buku seputar TGIF,” ujarnya.
Tak hanya jurnalis, peserta pameran juga mengeluhkan sarana dan prasarana acara TGIF. Salah satunya Hong HeeYon yang berasal dari Korea Selatan. Ia menilai tenda pameran jauh dari kata layak. Pendingin ruangan banyak yang mati. Alhasil banyak peserta keluar tenda karena tidak tahan dengan suhu udara yang ekstrem.

“Kenapa bisa mati pendingin di even sebesar ini. Harusnya panitia sigap,” ujarnya.
Asisten II Pemkot Tangsel Nur Slamet meminta maaf atas segala ketidaknyamanan di acara TGIF. Ia mengakui kalau agenda skala internasional ini masih jauh dari sempurna. Ia pun telah mendengar informasi kalau Media center tidak maksimal.

“Hari kedua pelaksanaan masih banyak kekurangan. Kita akan perbaiki sisa waktu acara,” ujarnya.

Ia mengatakan timnya bekerja tidak maksimal karena baru pertama kali menyelenggarakan even internasional. Ke depan semoga ada perbaikan-perbaikan. Ia pun mengusahakan akan melakukan perbaikan, termasuk menyediakan komputer dan akses internet.
“Secepatnya akan diperbaiki,” imbuhnya. (deden)

Disarankan
Click To Comments