Posisi Formatur Tentukan Pemilihan Ketua DPC PPP

Musyawarah Cabang Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Tangsel, digelar di Serpong, Sabtu (8/10). Agendanya memilih ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) yang baru. Dalam pemilihan ini mekanismenya lewat formatur.

Tujuan aturan ini untuk menghindari terjadinya konflik ketimbang lewat pemilihan secara terbuka.

Formaturnya terdiri dari beberapa perwakilan majelis, forum Pimpinan Anak Cabang (PAC), DPC, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW), hingga Dewan Pimpinan Pusat (DPP).

Kelima perwakilan ini yang kemudian menentukan ketua DPC Kota Tangsel dengan waktu penetapan hingga dua minggu setelah diselenggarakan Muscab.

Ketua DPW PPP Banten Agus Setiawan mengatakan, pemilihan lewat formatur ini merupakan sesuatu yang baru. Hal ini bertujuan selain menghindari konflik juga menguatkan semangat bermusyawarah yang sudah mulai hilang.

Adanya musyawarah ini bukan menghilangkan semangat demokrasi, sebaliknya memperkuat tanpa melunturkan nilai-nilai musyawarah.
”Kita ingin menghindari setiap pemilihan timbul konflik karena bedanya pandangan. Nah, lewat jalur musyawarah itu terjadinya konflik kita ingin hilangkan. Semua kan ingin PPP semakin jaya dan maju,” katanya.

Agus mengungkapkan, setiap formatur yang merupakan perwakilan PAC hingga DPP juga ditetapkan secara musyawarah. Misal DPP diwakili Irgan Chairul Mahfiz, DPC diwakili Eeng Sulaiman, ataupun DPW diwakili Ahmad Fauzi.

Meski pemilihan lewat formatur namun tidak menutup kemungkinan anggota ingin mendaftar sebagai bakal calon. Kader yang merasa sudah mumpuni diperkenankan, namun harus membuat karya tulis soal PPP ke depan seperti apa. Jika dinilai layak bisa diajukan untuk menjadi Ketua DPC.

Mengenai siapa yang layak menjadi pimpinan tertinggi, Agus belum membuka bocoran. Ia menyerahkan kepada formatur untuk bermusyawarah dalam memilih ketua yang baru.

”Kalau pertanyaan siapa yang jadi ketua, hak formatur. Tidak ada intervensi dari saya. Mereka yang akan menilai, nama yang layak jadi ketua baru,” ujarnya.

Wakil Ketua DPW PPP Banten Ahmad Fauzi mengungkapkan, semangat bermusyawarah harus ditumbuhkan. Ini untuk mempererat kader untuk bersatu membangun PPP.

Ia juga menepis pemilihan ini tidak demokratis, sebaliknya memperkuat hak anggota. Soalnya semua anggota memiliki hak buat memilih namun diwakili lewat formatur.

”Jadi bermusyawarah itu esensi dari demokrasi yang sesungguhnya,” kata Fauzi, yang juga menjabat Ketua DPC PPP Kota Tangsel periode 2011-2016 ini.

Disinggung soal kemungkinan jadi ketua lagi, Fauzi enggan memberikan gambaran. Semua diserahkan kepada formatur. Bila menginginkan jadi ketua, ia tidak dapat menolak.

”Kalau formatur masih mempercayai saya, masa ditolak. Jabatan kan amanah,” ungkapnya.

Sementara itu, Muscab DPC PPP Kota Tangerang untuk memilih kepengurusan baru ditubuh partai berlambang Ka’bah juga berlangsung di Lapangan Golf Modernd Land, pada Minggu (9/10).

Dan dari informasi yang berhasil dihimpun, mekanisme pemilihan kepengurusan baru juga menggunakan sistem formatur.

Menurut Irgan Chaerul Mahfiz, perwakilan DPP PPP mengungkapkan, Muscab merupakan momentum bagi partai untuk lebih maju. Kedepan menurut politisi senior partai Kabah ini kembali menjelaskan bahwa siapapun yang terpilih harus mampu bersinergi dengan pemerintah.

Hadir dalam kesempatan itu, Walikota Tangerang Arief R Wismansyah, H. Irgan Chairul Mahfiz perwakilan DPP PPP, Sanusi Pane Ketua KPUD Kota Tangerang, Agus Muslim Ketua Panwaslu Kota Tangerang, Rusdi Ketua KNPI Kota Tangerang, dan sejumlah perwakilan partai di Kota Tangerang. (agus/herman)

Disarankan
Click To Comments