Wagub Ajak FKUB dan Masyarakat Cegah dan Hindari Konten Intoleransi di Medsos

SERANG,PenaMerdeka – Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy menyakini bahwa tingkat toleransi beragama masyarakat di wilayah Provinsi Banten cukup tinggi. Menurutnya bentuk toleransi beragama itu bahkan sudah ditanamkan oleh para pendahulu sejak zaman masa kesultanan Banten. Ia juga mengajak masyarakat agar hindari konten intoleransi di medsos.

“Tingkatnya memang tinggi, itu bisa kita lihat di kawasan Banten Lama. Ada Vihara. Begitupula wajah kota Serang, yakni alun-alun. Suasana keberagaman, kerukunan umat beragama ini harus kita pertahankan,” ujar Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy usai menghadiri acara rapat koordinasi daerah FKUB Provinsi Banten di Hotel Le Dian, Kota Serang, Kamis (26/7).

Andika Hazrumy yang kerap dipanggil Aa Wagub ini juga meminta masyarakat dan umat beragama di wilayah Banten bersama-sama mempertahankan salah satu identitas Banten ini dalam kehidupan sehari-hari. Baik di lingkungan maupun saat berinteraksi di media sosial.

Lebih jauh, pihaknya juga mengajak Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Banten untuk bersinergi dalam menangani persoalan-persoalan kerukunan umat, seperti hindari konten intoleransi pada medsos.

Sejak ranah pencegahan hingga penanganan persoalan yang dimungkinkan timbul. Seperti melakukan pencegahan kepada masyarakat umum yang banyak berinteraksi di media sosial.

Hal itu sebagai langkah bahwa FKUB merupakan wadah komunikasi antar umat beragama di Banten bisa melakukan langkah-langkah dalam mewujudkan keharmonisan atau toleransi tersebut.

“Melalui Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik, Pemprov Banten mengajak FKUB Banten untuk melakukan upaya-upaya seperti media literasi atau pengawasan terhadap konten-konten intoleransi yang banyak beredar di medsos. Karena harus diakui saat ini ujaran-ujaran kebencian dan berita bohong atau hoax banyak menjadi pemantik terjadinya tindakan dan pemikiran intoleransi. Masyarakat perlu mendapatkan pemahaman agar tidak termakan isu-isu yang belum jelas kebenarannya,” kata Andika.

Menanggapi ajakan untuk hindari konten intoleransi tersebut, Koordinator FKUB Banten Suparman Usman mengaku menyambut baik itikad baik pemprov. Dia berjanji, pihaknya akan menindaklanjuti ajakan tersebut. “Kami sependapat dengan apa yang disampaikan Pak Wagub. Tentu saja kami senang dengan ajakan ini. Dan kami akan tindaklanjuti,” kata Suparman.

Lebih jauh Suparman mengatakan, langkah-langkah antisipasi dimaksud mendesak untuk dilakukan meski saat ini tingkat toleransi umat beragama di Banten relatif masih tinggi. Suparman menyebut, dalam catatan pihaknya, sejauh ini ada sejumlah kasus intoleransi di Banten yang berhasil diatasi.

Kasus-kasus tersebut diantaranya adalah pembangunan gereja Bethel Indonesia di Kota Serang, kegiatan pendidikan agama Kristen di Ciruas (Kabupaten Serang), pelaksanaan peribadatan umat Kristen di Karang Tanjung (Pandeglang), dan pelaksanaan peribadatan umat Kristen di Bojonegara (kabupaten Serang).

“Terakhir juga ada kasus pelaksanaan peribadatan di Kota Cilegon. Tapi semuanya sudah berhasil kita atasi, namun kita juga harus hindari konten intoleransi yang ada di medsos,” tambahnya. (RA)

Disarankan
Click To Comments