Dibungkus Tangerang Cerdas, SDN Pondok Bahar IV Tetap Terbelakang
KOTA TANGERANG,PenaMerdeka – Satu yang mengganjal warga Pedurenan, Karang Tengah, Kota Tangerang perihal dunia pendidikan adalah lamanya pemerintah setempat merelokasi SD-Negeri Pondok Bahar IV. Sekolah ini bisa disebut terbelakang, kendati kalau bicara pendidikan, Pemkot Tangerang sudah membukusnya dengan program ‘Tangerang Cerdas’.
Beberapa tahun silam SDN Pondok Bahar IV, menurut pengakuan warga, sebelumnya bernama SDN Karang Hantu. Akhirnya sekolah yang berhadapan langsung dengan Jalan KH. Hasyim Ashari, RT 01/02 Kelurahan Pedurenan berubah nama menjadi SDN Pondok Bahar IV.
Warga Pedurenan khususnya yang bermukim di RW 02 berharap dengan ‘Tangerang Cerdas’ ada solusi percepatan relokasi. Lantaran saat ini ratusan siswa yang mengenyam pendidikan di SDN Pondok Bahar IV selalu meradang tak pernah merasakan apel upacara secara rutin.
Tempat yang tersisa untuk bermain dan kegiatan siswa hanyalah gang jalan yang kebetulan tepat berada di muka sekolah, namun sayangnya akses tersebut juga dipakai masyarakat setempat untuk lalulalang. Tentunya tidak layak kalau di kota yang katanya mengklaim punya program unggulan pendidikan Tangerang Cerdas tetapi kondisi di salah satu sekolahnya sangat tidak refresentatif.
“Dari dahulu mas warga berharap kepada Pemkot Tangerang supaya merelokasi SD ini. Informasinya kesulitan lahan, tetapi ada lokasi yang katanya Fasos Fasum, hanya saja informasinya saat itu belum tercatat di asset Pemkot Tangerang,” kata Jamaludin (43), Warga RW 02, Pedurenan, Karang Tengah, Kota Tangerang, Rabu (22/11/2017).
Kalau belum tercatat kami warga menyayangkan sikap intansi terkait, sama juga tidak mendukung program Tangerang Cerdas yang digagas Pemkot.
Sebab tidak mengejar aset fasos fasum pengembang perumahan Griya Kencana. Solusinya itu saja, sebab lahan yang ada hanya di lokasi itu dan luasnya kurang leih sekitar 2000 M2, sangat ideal untuk dibangun sekolah. Apalagi lokasinya tidak jauh dengan SDN Pondok Bahar IV.
“Cari tahu, telusuri soal keberadaan pengembangnya. Biar jelas lalu proses menjadi asset. Sehingga relokasi segera dilaksanakan,” ucapnya.
Warga di sini hanya ingin relokasi ke tempat yang dekat saja, karena di RW ini saja dengan jumlah kepala keluarga (KK) mencapai angka ribuan sangat wajar pemerintah merelokasi SDN Pondok Bahar IV ke lokasi yang baru. Tetapi sebenarnya tidak hanya siswa yang berasal dari warga setempat saja yang bersekolah di sini, ada warga bahkan dari kecamatan lain, seperti kampung Pinang dan Dukuh, Kecamatan Ciledug.
“Kalau di merger (gabung) ke SDN lain terlalu jauh jaraknya. Orangtua siswa khawatir. Kalau di merger warga Pedurenan tidak punya SD yang terdekat. Semuanya jauh, harus ke kelurahan lain atau kecamatan lain. Kasihan muridnya, sekolah harus menempuh terlalu jauh,” kata Jamal menegaskan.
Kondisi ini memang tidak wajar dengan semangat Program Tangerang Cerdas. Kondisinya miris, dengan luas 300 M2 tidak mempunyai halaman untuk upacara.
“Prihatin, SDN Pondok Bahar IV hanya memiliki empat ruang kelas saja itu pun bercampur dengan ruang sekretariat kantor kepala sekolah dan tata usaha. Kalau ada kegiatan materi olahraga siswa di bawa ke lokasi yang jauh dari SDN Pondok Bahar IV,” pungkasnya kepada PenaMerdeka.com. (redaksi/tim)