JAKARTA,PenaMerdeka – Joko Driyono Plt Ketua Umum (Ketum) PSSI sudah ditetapkan menjadi tersangka ke 15 oleh Satgas Anti Mafia Bola dalam kasus pengaturan skor.
Sejumlah pihak meminta Joko Driyono nantinya mengungkap keterlibatan oknum lain di tubuh PSSI.
Joko Driyono atau yang akrab disapa Jokdri ditetapkan menjadi tersangka pada Kamis (14/2/2019) lalu lantaran atas perintahnya sebagai Plt Ketum PSSI sengaja menghilangkan barang bukti.
Akmal Marhali, pemerhati sepak bola Nasional sebelumnya memberikan apresiasi atas kinerja Satgas Anti Mafia Bola. Sebab, isu pengaturan skor sudah lama muncul, namun baru kali ini bisa memunculkan tersangka. Termasuk, petinggi PSSI.
“Pertama, ini kejutan yang diberikan Satgas Anti Mafia Bola di hari valentine untuk masyarakat sepakbola Indonesia dengan ditetapkan Plt Ketua Umum PSSI sebagai tersangka,” ujar Akmal kepada wartawan, Sabtu (16/2/2019).
Namun kata dia, PSSI semestinya tak tinggal diam. Apalagi, setelah dibentuknya Komite Ad Hoc Integritas PSSI yang dipimpin oleh Ahmad Riyadh. Selain itu, komite tersebut bentukan Kongres PSSI.
Akmal menegaskan, kalau Komite Ad Hoc pro aktif ini akan sangat membantu percepatan penuntasan kasus manipulasi pertandingan.
“Ad Hoc menuntaskan dalam ranah football family, Satgas di ranah hukum pidana,” tukasnya.
Jadi artinya, sinergi keduanya akan mempermudah penyelesaian untuk kemudian PSSI bisa fokus menyiapkan kompetisi musim depan.
Sementara Umuh Muchtar Manajer Persib Bandung merasa terkejut setelah mendapat kabar kalau Jokdri menjadi tersangka.
Namun demikian dia berharap nantinya Jokdri bisa membuka gamblang keterlibatan oknum lain di PSSI.
“Kaget lah, karena saya juga tidak berburuk sangka. Pasti lah (ada pihak lain terlibat), nanti juga Pak Joko akan bicara, tidak mau menanggung resiko sendiri lah,” pungkasnya. (deden/dbs)