Penjelasan Tommy Soeharto Soal Goro: Gotong Royong Program UMKM Ekonomi Kerakyatan

JAKARTA,PenaMerdeka – Program ekonomi kerakyatan yang pernah dijalankan mantan Presiden Soeharto, kata Tommy Soeharto, saat ini untuk sistem keluar masuk distribusi pangan toko grosir Goro relevan mengembangkan Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) ekonomi kerakyatan.

Tommy Soeharto yang juga sebagai Komisaris Utama PT Berkarya Makmur Sejahtera, mengatakan kalau toko grosir Goro nantinya merupakan kependekan dari gotong royong, akan menjadi elemen penting ekonomi kerakyatan.

“Goro didirikan untuk memotong jalur distribusi perdagangan yang menjadi beban penjualan, selain itu, di Goro, masyarakat mendapatkan barang berkualitas dengan harga terjangkau, dan produsen diuntungkan,” ujar Tommy Soeharto saat acara Grand Opening GORO Super Grosir Cibubur, Minggu, (7/4/2019).

Menurut Tommy, konsep ini sesuai dengan ekonomi kerakyatan yang sedang dibangun Partai Berkarya, partai yang dibangunnya.

Inti konsep ekonomi kerakyatan, sambung putra bungsu almarhum Presiden Soeharto ini, adalah produsen menjual dengan harga menguntungkan, konsumen membeli dengan harga murah.

“Kami menargetkan membangun Goro di setiap kabupaten dan kota, dengan minimal satu toko di setiap kecamatan, atau satu e-Warung Goro, untuk tingkat propinsi akan ada satu seperti di Cibubur,” ujar Tommy

Selanjutnya, masih menurut Ketua Umum Partai Berkarya itu, Goro akan menyiapkan produk berlabel Goro. Terutama sembilan bahan pokok. Caranya, dengan membangun pabrik gula, penggilingan padi, dan lainnya.

Goro Cibubur kali pertama diluncurkan, soft launching, Oktober 2018. Kini, setelah lima bulan beroperasi, telah menghimpun 5.000 pelanggan dan 50 komunitas, dengan kenaikan penjualan rata-rata 23 persen per bulan.

Milasari Kusumo Anggraini, Direktur Utama PT Berkarya Makmur Sejahtera, mengatakan pihaknya melakukan inovasi berbasis pembinaan produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), menggabungkan pemasok dan distributor, sehingga membentuk ekosistem yang saling mendukung.

“Kami membina 300 UMKM di Gunung Putri, 100 UMKM di Wonosobo, yang semua produk mereka kami terima, Goro membawa produk UMKM ke tingkat nasional. Salah satunya kecap Bares yang diproduksi di Wonosobo,” ujar Milasari.

Maka itu menurutnya, akan membuka cabang di Sumatera dan Kalimantan dalam waktu dekat, khusus untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya, grosir yang dikelolanya akan hadir di Condet dan Depok.

“Selanjutnya GORO akan dibuka di Sumatera dan Kalimantan dalam waktu dekat, khusus untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya, Goro akan terkonsentrasi di Condet dan Depok,” pungkasnya. (redaksi)

Disarankan
Click To Comments