Aktivis Anti Korupsi dalam Bursa Cawalkot Tangsel, Pengamat: Mau Clean Governance

KOTA TANGSEL,PenaMerdeka – Pilkada Kota Tangsel akan digelar tahun 2020 mendatang. Telah beredar ada sejumlah nama aktivis anti korupsi masuk dalam bursa calon walikota (Cawalkot) Tangsel.

“Nama yang masuk sebagai calon sudah banyak. Dari politisi, birokrasi hingga pengusaha dan tokoh nasional, tetapi yang menarik adalah munculnya peggiat anti korupsi, dan saya melihatnya sebagai fenomena,” kata Adib Miftahul pengamat politik asal Universitas Syekh Yusuf (Unis) Tangerang dihubungi penamerdeka.com, Sabtu (3/8/2019).

Kemunculan Ade Irawan aktivis Indonesia Coruption Watch (ICW) serta Suhendar dari Akademisi diyakini mempunyai semangat sama. Bisa jadi ke masyarakat Tangsel mereka ingin menawarkan sistem pemerintahan yang lebih akuntable.

Kendati nama Abraham Samad sempat muncul, namun nama Suhendar sebagai putra daerah asli Tangsel dianggapnya lebih tahu betul kondisi pemerintahan dan wilayah.

“Tapi harus lihat dan keseriusan mereka (Ade Irawan dan Suhendar,red) dahulu sebelum menghadapi Pilkada Kota Tangsel kedepan. Kompetisi masih panjang dan pasti bakal ketat. Mudah-mudahan tidak hanya meramaikan kontestasi saja. Tapi ini bagus buat demokrasi. Namanya juga demokrasi harus ada beberapa pilihan. Apalagi kalau dirasa ada kejenuhan, nantinya bakal menjadi pilihan masyarakat untuk menentukan calon pemimpin,” tukasnya.

“Saya beralasan, mereka yang selama ini dikenal sebagai pegiat anti korupsi bisa jadi ingin bersih-bersih. Pingin good governance,” tegas Adib Miftahul yang tergabung di Kopi Politik Syndicate.

Dia beralasan, Kota Tangsel kalau punya PAD besar memang secara sederhananya tinggal mengatur pengelolaan secara baik lagi untuk rakyat agar lebih sejahtera. Ini sejatinya memang tugas calon pemimpin Tangsel pasca walikota Airin.

Dia juga membeberkan, hanya saja dalam setiap ajang pencalonan, tentu mengeluarkan ‘cost politic’ yang tidak kecil. Suhendar dikabarkan akan maju melalui jalur independen.

Karena melalui partai hingga saat ini dikabarkan masih ada kecenderungan memberikan mahar politik yang sangat signifikan. Ke dua calon ini sekarang yang penting harus berlomba mengantongi elektabilitas tinggi.

“Meski konstelasi bisa berubah. Mereka harus melawan kekuatan dinasti keluarga Ratu Atut Chosiah. Dan sekarang nama anak mantan Gubernur Banten itu yakni Andiara Aprilia sudah kerap disebut masuk dalam bursa Cawalkot Tangsel juga,” pungkasnya. (rd/sg)

Disarankan
Click To Comments