Yayasan Anak Negeri (YAN) Banten yang berdiri sejak dua tahun lalu konsisten terhadap siswa tidak mampu. Bahkan, yayasan ini menyediakan sekolah gratis sampai lulus.
Secara keselurahan saat ini YAN Banten mempunyai 300 siswa dari tingkat TK, SD, SMP, SMK, Pondok Pesantren hingga sekolah Paket A dan B.
“Program sekolah gratis ini sebenarnya diperuntukkan untuk kaum dhuafa yatim dan piatu, namun karena masyarakat sekitar yang tidak mampu juga membutuhkan, maka kita juga tampung untuk masyarakat yang tidak mampu,” ujar Ketua YAN Banten, Yayan, Kamis (04/08).
Selain menyediakan fasilitas administrasi secara gratis, Yayan kembali menuturkan, YAN Banten juga mengakomodir siswa yang benar-benar tidak mampu tanpa memungut dana sepeserpun dengan syarat hanya menyertakan surat keterangan tidak mampu (SKTM).
“Kita juga berikan seragam untuk bersekolah sehingga siswa benar-benar merasakan sekolah gratis,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu Yayan menjelaskan, bahwa YAN Banten juga menggratiskan santri yang mengikuti pembelajaran di pondok pesantren. “Para santri kita biayai juga keperluan makannya setiap harinya,” katanya.
Sebelumnya sumber anggaran yang digunakan Yayan yang juga tercatat sebagai ketua Yayasan mengaku di YAN Banten tersebut pendanaan awalnya bersumber dari kantongnya pribadi. “Karena saya tahu rasanya berjuang untuk pendidikan itu memang sulit, maka dari itu saya berniat untuk memperjuangkan pendidikan bagi masyarakat yang tidak mampu, kaum dhuafa dan yatim piatu supaya dapat bersekolah.”
Masalah anggaran, semuanya didapat dari hasil keringatnya sendiri mulai dari berdagang asongan, menjadi kuli pasar, pegawai asuransi dan membantu berjualan di pasar. Karena sejak awal cita-citanya supaya terlaksana pembangunan yayasan sekolah tersebut, ungkapnya.
Namun tidak lama setelah yayasan tersebut beroperasi dan mengantongi ijin dari Pemerintah Provinsi Banten, mulailah YAN Banten mendapat dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang diakuinya sangat membantu.
Yayan berharap untuk masyarakat yang mampu dan memiliki dana lebih agar menjadi donatur, untuk pembiayaan sekolah gratis para siswa yang menikmati semua fasilitas secara gratis.
“Agar kaum dhuafa dan masyarakat yang tidak mampu merasakan nikmatnya mengenyam pendidikan seperti masyarakat mampu lainnya,” harapnya. (herman/dbs)