JAKARTA,PenaMerdeka – Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani menyebutkan, total pembiayaan utang mencapai Rp867,4 triliun sepanjang 2021 kemarin. Angka tersebut turun 29,5 persen dari realisasi 2020 lalu yang sebesar Rp1.229,6 triliun.
Sri mengatakan, realisasi pembiayaan utang itu setara dengan 73,7 persen terhadap target dalam APBN yang sebesar Rp1.177,4 triliun.
“Pembiayaan utang neto berkurang hingga Rp310 triliun dari target APBN seiring dengan menurunnya defisit APBN karena membaiknya penerimaan negara,” ungkap Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA, Senin (3/1/2022) kemarin.
Tercatat, defisit APBN 2021 sebesar Rp783,7 triliun atau 4,65 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Penurunan defisit terjadi seiring dengan kenaikan penerimaan negara.
Total penerimaan negara pada tahun lalu sebesar Rp2.003 triliun atau naik 21 persen dari 2020 yang sebesar Rp1.647 triliun.
Sementara, untuk pembiayaan investasi tercatat minus Rp142,5 triliun. Lalu, pembiayaan lainnya sebesar Rp144,4 triliun.
Jika ditotal, realisasi pembiayaan anggaran sebesar Rp868 triliun. Angka itu setara dengan 86,3 persen dari pagu yang sebesar Rp1.006,4 triliun. (uki)