Berat Hati Okelah Dimerger! Ortu Siswa SDN Pondok Bahar 4 Minta Sekolah Baru

SDN BARU KEBUTUHAN URGEN WARGA

KOTA TANGERANG,PenaMerdeka – Proses penggabungan alias merger SDN Pondok Bahar 4 ke SDN Pondok Bahar 5, Pedurenan, Karang Tengah, Kota Tangerang dianggap orang tua siswa terkesan mendadak. Prosesnya disebut minim sosialisasi. 

“Kalau disebut proses merger sudah lama, paling tidak tahun ajaran 2022-2023 ini tidak harus menerima siswa baru lagi. Karena alasan itu, jadi kita santai saja. Kita anggap merger tidak jadi,” ungkap Nanang orang tua siswa kepada PenaMerdeka, Kamis (28/9/2023).

Nanang mengaku sekitar setahun lalu sempat diundang pihak Dinas terkait tetapi tidak dilibatkan banyak untuk memberikan aspirasi. Sehingga proses merger SDN Pondok Bahar 4 saat ini harus diterima semua orang tua siswa meskipun dengan berat hati. 

Pasalnya kata Dia, untuk usia siswa SD selain jarak yang cukup jauh, kami khawatir juga soal keselamatannya saat menuju ke SDN Pondok Bahar 5. 

Nanang beralasan, ada kondisi yang sangat riskan lantaran untuk mencapai ke lokasi SDN yang dimerger itu siswa harus juga menyebrangi Jalan KH Hasyim Ashari yang terbilang padat dengan lalu lalang kendaraan roda dua dan empat. 

“Sekarang jauh terus mereka harus nyebrang jalan yang kondisinya (KH Hasyim Ashari) padat ramai kendaraan. Khawatir keselamatan anak kami,” ungkap Nanang. 

Sementara Halimi salah seorang orang tua eks siswa SDN Pondok Bahar 4 lainnya mengklaim sempat diajak mengikuti rapat dengan pihak dinas terkait beberapa waktu lalu di Kantor Kelurahan Pedurenan. Dan sejak itu warga minim informasi lagi musyawarah tidak diajak lagi saat mendekati proses realisasi merger.

“Tiba tiba hanya hitungan hari kami diinformasikan supaya anak kami harus pindah sekolah,” ujar Halimi. 

PEMBANGUNAN UNIT SEKOLAH BARU

Kata Halimi melanjutkan, sekitar satu tahun lalu, Pemkot Tangerang sempat menawarkan kepada warga untuk membangun unit sekolah baru (USB). Asalkan lahan tersedia dan mempunyai syarat luas yang ditentukan.

“Sempat ditawarkan pembangunan sekolah baru sebagai pengganti SDN Pondok Bahar 4. Tapi kalau di wilayah sini sudah sulit untuk mencarinya karena persoalan harga tanah dan lokasi,” tukas Hemi. 

Maka itu kata Dia menandaskan, warga Pedurenan berharap agar Pemkot Tangerang merealisasi pembangunan sekolah baru. Sebab, sebagai pengganti, SDN Pondok Bahar 4 yang secara fasilitas diakuinya memang tidak layak untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar siswa. 

Wahyu Hidayat Ketua RW 2, Kelurahan Pedurenan mengaku telah berkoodinasi dengan pihak kelurahan soal lokasi unit sekolah baru nanti. 

“Saya sempat ke kelurahan, dan konsultasi soal luas syarat. Atas saran kelurahan menanyakan dahulu soal status tanah warga Duren Villa yang minat mau jual. Bahkan melalui staf kecamatan sempat mencari info lahan yang rencananya akan dijual itu. Sayangnya lahannya sudah dijual pemiliknya, padahal harganya diprediksi bisa dijangkau tim apresial nanti,” ungkap RW Wahyu. 

Namun demikian aspirasi warga itu harus diakomodir. Pihaknya pun tetap berusaha mencari lahan lain untuk sekolah. Apalagi menurutnya untuk di RW 02 saja jumlah Kepala Kelurga (KK) sangat padat. 

Dia menyebut hingga mencapai 5926 KK. Belum termasuk dan ditambah jumlah KK di RW lain. Artinya kebutuhan sekolah tingkat SD di wilayah Pedurenan sangat urgen. 

“Siswa bukan cuma warga sini (Pedurenan) saja. Tetapi dari kampung Dukuh Ciledug, Sudimara Kecamatan Pinang juga sekolah di SDN Pondok Bahar 4. Belum lagi dari beberapa perumahan juga ada di Pedurenan. Jadi memang diperlukan. Saya berharap semua stakeholder bisa membantu merealisasi,” ucapnya berharap. 

Saat ini kata Dia, atas saran dan diskusi bersama warga ada dua titik lokasi yang yang sudah diinventarisir. Dia berharap melalui APBD Pemkot Tangerang bisa merealisasi pembangunan sekolah baru. (red)

Disarankan
Click To Comments