KOTA TANGERANG,PenaMerdeka – Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menetapkan dua warisan budaya tak benda tahun 2023 dari Kota Tangerang, Banten. Keduanya yakni kuliner Laksa dan Cio Tao dari peranakan Cina Benteng.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang, Rizal Ridolloh menyebutkan, keduanya menjadi warisan tak benda merupakan usulan dari Pemerintah Provinsi Banten. Kemudian diusulkan kembali ke pemerintah pusat.
“Alhamdulillah pada tanggal 1 September 2023 warisan budaya tak benda itu di sertifikat kan. Jadi itu sebagai apresiasi bahwa itu merupakan warisan budaya tak benda Kota Tangerang,” ucapnya saat ditemui di kantornya, Selasa (3/10/2023).
Rizal mengatakan, pemilihan Laksa Tangerang dan Cio Tao merupakan hasil riset mendalam dengan melibatkan akademisi, antropolog, arsitek, budayawan, hingga sejarawan. Secara prinsip warisan budaya tak benda tersebut berbeda dengan Cagar Budaya.
“Dipilihnya Laksa Tangerang adalah kerena memiliki resep dan cita rasa yang berbeda dengan Laksa yang ada di Jakarta, Bangka, Malaysia dan daerah lain. Jadi hal tersebut pun memiliki makna dan filosofi yang menjadikan itu warisan budaya tak benda,” katanya.
Rizal menuturkan, berawal dari peranakan budaya Tionghoa dan Melayu, laksa menjadi salah satu kuliner khas Kota Tangerang yang baru ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Kota Tangerang. Hingga saat ini, laksa tetap digemari oleh banyak kalangan di Indonesia.
“Sesuai dengan namanya, laksa berasal dari bahasa sansekerta yang berarti banyak. Kata banyak sendiri merujuk pada pembuatan laksa yang menggunakan racikan dari banyak macam bumbu dapur,” katanya.
Sementara Rizal menjabarkan, untuk upacara Cio Tao secara sejarah dan budaya memiliki nilai yang kuat. Dimana, kegiatan tersebut dirayakan saat sepasang kekasih yang hendak menikah dan digabung kedalam pernikahan.
“Faktor sosial-budaya Cina Benteng, dan juga keberlangsungan adat yang masih bertahan dan terus dilakukan bisa dibilang salah satunya hanya ada di Tangerang se-nasional. Jadi sebetulnya itu perayaan akhir baliknya mereka antara perjaka dan perawan,” jelasnya. (hisyam)