Perhelatan Pilkada Banten yang akan berlangsung pada Febuari 2017 mendatang saat ini kata Andika Hazrumy bakal calon Wakil Gubenur Banten menyebut jika ada penggunaan strategi kampanye negatif bisa dilawan dengan pengelolaan pemenangan yang efektif.
Diakui Andika, saat ini ada sejumlah masyarakat yang melakukan kampanye dengan menggunakan medsos, dan medan ini bisa digunakan relawan demi menarik dukungan di tingkat grass root. Walau bagaimanapun dalam ajang demokrasi kita harus siap menelan konsekuensi.
Kata politisi Golkar ini melanjutkan, dalam arena apapun semua pihak memiliki kebebasan dalam mengemukakan pendapat. Ketika seorang sudah berani maju berarti sudah harus siap dengan berbagai dinamika yang timbul.
Namun demikian yang paling utama adalah semuanya dapat mengelola hati secara positif. Karena Andika beralasan semua dapat dijadikan alat kontrol dan introspeksi diri.
“Kita bukan manusia sempurna. Kita punya tugas mendengarkan apa kata publik tentang kita. Jika itu buruk, kita harus melakukan upaya memperbaiki. Sebaliknya jika kritikan sudah menjurus kepada tindakan ghibah, kita tidak perlu risau. Sebab konsekuensi bagi pelakunya sudah ada,” ujar Andika Kamis (6/10).
Saat ini, menurut Andika yang terpenting dalam perhelatan Pilkada ini dapat berkompetisi secara efektif dengan sisa waktu yang hanya tinggal beberapa bulan saja.
“Kita punya waktu sekitar lima bulan. Harus memanfaatkannya dengan baik, yang terpenting harus kerja keras,” ujarnya.
Karenanya Andika meminta tim untuk bekerja secara maksimal. Lakukan tugas-tugas pemenangan. Jangan jadikan kompetisi ini ajang melukai. Pasalnya jangan sampai setelah perhelatan Pilkada rampung tetapi lantaran sudah luka, belum tentu akan mudah disembuhkan, ujarnya.
Menurutnya, pilkada harus dijadikan wahana belajar. Yakni belajar untuk mendapatkan pengalaman dalam ‘pertempuran’ yang sehat karena kedepan kita juga akan berhadapan pemilu 2019.
Dalam pemilihan kepala daerah ini ia meminta kepada tim dan relawan WH-Andika supaya sama-sama belajar mengelola hati, mengelola emosi, serta memenej tim dengan benar.
“Bekerja penuh kesungguhan. Kita semua pernah salah, tapi bukan tidak berarti hilang kesempatan untuk memperbaiki diri,” ujarnya.
“Ayo semua relawan, fokus pada tugas, fokus di jalan pemenangan. Tapi bagi kita memenangkan kompetisi adalah kesempurnaan perjuangan,” tukas Andika. (wahyudi)