Asda Sebut Pengangguran SMK di Banten Cenderung Meningkat

Pengangguran terbuka di Banten untuk lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), diploma dan universitas, meningkat. Hal itu berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Banten Februari 2015 dan Februari 2016.

Asisten II Pemprov Banten Eneng Nurcahyati mengatakan, adanya peningkatan pengangguran SMK ini harus dijadikan perhatian. Jangan sampai jumlah terus tumbuh setiap tahun.

“Pengangguran paling banyak berasal dari SMK sebanyak 10,70 persen meningkat dibandingkan Februari 2015 yang hanya 6,97 persen. Hampir empat persen meningkatnya. Maka itu harus ada solusi untuk mengatasi masalah ini,” kata Eneng saat memberikan sambutan di acara Job Matching SMK Banten Tahun 2016 di lantai 3 Mal WTC Serpong, Kamis (24/11) kemarin.

Eneng melanjutkan, lulusan diploma 1,2 dan 3 dari 2,33 persen menjadi 4,14 persen. Sementara lulusan universitas dari 1,66 persen menjadi 3,90 persen. “Jadi ini data dari BPS yang harus kita waspadai,” ujarnya.

Terlebih Banten berada di peringkat ketiga untuk penanaman modal asing dan peringkat empat dan lima untuk penanaman modal dalam negeri.

“Ini kan kalau tidak dibarengi dengan penyerapan tenaga kerja, ada kesalahannya. Harus kita pikirkan secara bersama-sama,” ungkapnya.

Eneng berharap dengan gelaran Job Matching SMK ini bisa mengurangi pengangguran SMK, terutama bagi perusahaan tengah membuka lowongan kerja.

“Saya minta juga perusahaan tidak hanya sekadar seremonial ikut partisipasi, tapi wujud konkrit yang bisa dibuktikan bahwa misalnya di 2016 ini sudah bisa direkrut. Sehingga pengangguran terbuka di Banten bisa berkurang,” imbuhnya.

Wakil Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Provinsi Banten M Sudi mengatakan, pihaknya berupaya terus berkomunikasi kepada pihak perusahaan terkait info lowongan kerja untuk mengurangi angka pengangguran SMK di Banten yang kian meningkat.

“Kita berperan aktif dalam kegiatan ini. Kita manfaatkan jaringan agar bisa berpartisipasi dalam kegiatan ini,” ujar Sudi.

Kepala Dindik Kota Tangsel Mathoda mengatakan, kegiatan ini sangatlah positif guna mengurangi angka pengangguran SMK di Kota Tangsel khususnya, dan Banten pada umumnya.

“Tingkat pengangguran lulusan SMK di Kota Tangsel ini tidak terlalu signifikan, nggak sampai lima persen. Sebab, banyak lulusan SMK langsung bekerja di perusahaan yang ada di Tangerang Raya. Apalagi daerah kita merupakan daerah seribu industri, jadi tidak terlalu kesulitan untuk mencari kerja,” ujarnya.

Sebanyak 50 perusahaan di Provinsi Banten mengikuti Job Matching SMK Banten tahun 2016 yang digelar Dinas Pendidikan Provinsi Banten. Kegiatan berlangsung selama tiga hari, yakni 24-26 Oktober.

Selain Eneng, acara dihadiri Kabid Dikmenti Dinas Pendidikan Banten Isnen, Kepala Dindik Tangsel Mathoda beserta sejumlah perwakilan Dindik di Kota dan Kabupaten Tangerang. (herman)

Disarankan
Click To Comments