Menyusul ada desakan dari sejumlah pihak untuk menutup Gerbang Tol Karang Tengah, Kota Tangerang, PT Jasa Marga akan merealisasi permintaan masyarakat tersebut April 2017. Nantinya Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dan PT Marga Mandala Sakti (MMS) memberlakukan sistem integrasi transaksi di Jalan Tol Jakarta – Tangerang dan Jalan Tol Tangerang-Merak.
Dengan adanya integrasi sistem transaksi tersebut, Gerbang Tol (GT) Karang Tengah akan dibongkar, sehingga pengguna jalan tol hanya berhenti di satu gerbang untuk transaksi, yaitu GT Cikupa, upaya ini dilakukan agar pihak PT Jasa Marga dalam menjalan program peningkatan dalam layanan di bidang transaksi , Sabtu (11/11).
Kepala Humas Jasa Marga, Dwimawan Heru mengungkapkan hal itu sebagai bentuk peningkatan layanan di bidang transaksi.
“Dengan adanya integrasi sistem transaksi tersebut, maka Gerbang Tol (GT) Karang Tengah akan ditiadakan. Sehingga pengguna jalan tol hanya berhenti di satu gerbang untuk transaksi, yaitu GT Cikupa,” tuturnya.
Hingga kuartal III 2016, Lalu Lintas Harian Rata-rata (LHR) beban ruas Jalan Tol Jakarta – Tangerang adalah 167.906 kendaraan yang telah melebihi kapasitas jalan tol yaitu sebanyak 161 ribu kendaraan, tandas Dwimawan.
Hasil pantauan di lapangan, GT Karang Tengah merupakan salah satu gerbang tol utama yang digunakan para pengguna jalan dan commuter di wilayah Jakarta.
Namun saat ini pintu tol Karang Tengah disebutkan menjadi penyebab titik macet. Nantinya ketika penutupan pintu terealisasi imbasnya selain mengurai kemacetan di kedua titik ruas dari dua arah tetapi kedepan bisa meningkatkan akses atau jalan yang lebih lancar bagi masyarakat Banten ke Jakarta atau sebaliknya. (agus)