Distribusi Air Tersendat Perumda TB Kota Tangerang Klaim Lantaran Faktor Alam

PINTU AIR 10 DIBUKA BANJIR BERLUMPUR JADI KENDALA

KOTA TANGERANG,PenaMerdeka – Perusahan Umum Daerah Tirta Benteng (Perumda TB) Kota Tangerang menyebut soal keluhan pelanggan di sejumlah titik distribusi air bersih yang terjadi baru baru ini lantaran faktor alam.

Belum lama ini pelanggan di Neglasari dan Batuceper, Kota Tangerang sempat mengeluhkan persoalan distribusi air bersih dari Perumda TB yang tersendat, Sabtu (19/9/2022) lalu.

Lalu di Kelurahan Sukasari, Kecamatan Tangerang, warga juga sempat terdampak soal suplai air bersih. 

Meski perusahaan plat merah itu sempat mengirimkan kompensasi air tangki sebagai pengganti kebutuhan hajat orang banyak itu pada Minggu (25/9/2022).

Problem distribusi air yang terjadi beberapa pekan lalu itu menurut Perumda TB bukan karena teknis kebocoran, tetapi disebabkan antaran pengaruh alam. 

“Sementara aja sifatnya, karena kondisi alam yang sulit ditebak. Kalau pas sungai Cisadane debetnya naik (banjir, red) gak sampai seharian. Sistem penholahan terganggu,” kata Syarif Humas PDAM TB Kota Tangerang kepada penamerdeka.com, Senin (3/10/2022).

Diakuinya, saat itu intensitas hujan yang tinggi mengakibatkan volume di sungai Cisadane meningkat. 

Dan Syarif mengklaim persoalan air bersih yang diambil dari sungai Cisadane terjadi secara umum terganggu untuk pengguna di wilayah wilayah Tangerang Raya.

“Apalagi pas Pintu Air sepuluh (10) dibuka wilayah Neglasari dan Batuceper kemarin memang sempat terganggu. Pas dibuka air bergerak kencang gak bisa ke Intake. Pengolahan kami terganggu,” ujarnya.

Dia beralasan, air baku yang tidak bisa masuk ke Intake juga bercampur adanya lumpur atau sampah karena banjir di Sungai Cisadane. 

Tak ayal menurut Syarif, setiap peristiwa banjir kiriman dari hulu kerap mengakibatkan distribusi air kepada sebanyak 93.000 pelanggan di Kota Tangerang menemui masalah. 

Namun demikian Dia menyebutkan, selama ini jika pelanggan mengalami gangguan air bersih langsung ditangani. Pihak Perumda TB Kota Tangerang dengan mengirim armada tangki air ke lokasi terjadinya gangguan.

“Langsung ditangani pakai air bersih dari tangki. Tergantung yang minta. Kami memang hanya punya beberapa tangki saja,” ungkapnya.

Dia melanjutkan, jika selama empat (4) jam pelanggan mengalami gangguan langsung bakal mendapat distribusi air tangki. Hal itu merupakan ketentuan Perumda TB Kota Tangerang. 

“Soal pengiriman air tangki, kami inginnya kerjasama dengan Ketua RT atau RW setempat. Sebab di wilayah saat di kirim tidak punya tandon. Maksudnya supaya bisa mengakomodir warganya yang sedang terkendala air bersih secara langsung,” ucap Syarif.

Pengolahan air PDAM TB akibat banjir atau volume lumpur yang meningkat kata Syarief, untuk wilayah Neglasari berlangsung hanya sekitar dua (2) jam saja. 

Setelah pengolahan di Perumda TB Kota Tangerang berangsur normal kembali distribusi air bersih ke pelanggan juga berjalan lagi seperti semula. Gangguan di wilayah layanan zona satu (1) yang meliputi lima (5) kecamatan lebih cepat tertangani.

“Paling lama setengah hari untuk Neglasari yang masuk Zona satu (1) bisa ditangani,” ungkapnya.

Hingga saat ini kata Syarif, persoalan pengolahan seperti yang disebutkan belum bisa ditanggulangi dengan metode lain. 

“Ya biasanya petugas angkat lumpurnya dan sampahnya. Kalau sifatnya alam sukar kita prediksi kecuali misalkan ada gangguan kebocoran atau lainnya,” tukasnya. (red)

Disarankan
Click To Comments