Sekda Terganjal Internal, Pengamat: Wajar Grassroot PDI- P Kota Tangsel Manuver
BACALON WALIKOTA TANGSEL DIMINTA INTERNAL
KOTA TANGSEL,PenaMerdeka – Dinamika kemunculan sejumlah nama pasangan calon (Paslon) di tubuh PDI-P Kota Tangsel jelang pendaftaran Pilkada Kota Tangsel 2020 mendapat respon beragam dari kader internal.
Belakangan muncul statmen akar rumput menolak Muhamad Sekda Kota Tangsel sebagai bakal calon walikota dari PDI-P.
Sebuah video berdurasi 2.03 menit berisi penolakan terhadap Muhamad. Kader dari anak ranting hingga cabang mendesak DPP PDI-P tidak memberikan rekomendasi ke Muhamad.
Alasannya, selain bukan kader partai, Muhamad masih berstatus pegawai negeri sipil. Dua hal tersebut dianggap menjadi ganjalan Sekda tidak memenuhi kriteria yang diinginkan kader.
Dimana mereka ingin agar kader internal bisa diusung dalam helatan pilkada yang akan digelar akhir tahun ini.
Pengamat politik Visi Strategis Indonesia Abdul Hamid menilai manuver yang dilakukan akar rumput PDIP sebagai hal yang biasa dalam dinamika politik.
Meskipun, manuver tersebut tidak boleh dianggap remeh karena bisa mempengaruhi soliditas partai. Namun, menurut Hamid, hal itu masih dalam tahap wajar.
Baca juga
Artinya, sikap kader internal memang rasional mengingat PDIP sebagai partai penguasa yang tentunya harus punya jagoan sendiri.
“Saya memahami kekecewaan kader apabila calon internal tidak diakomodasi. Nah, sebelum keluar keputusan, para kader bersikap dengan membuat pernyataan menolak calon yang bukan kader internal,” kata Hamid, Senin (6/6/2020).
Menurut saya itu bagian dari komunikasi politik yang tengah dilakukan arus bawah partai. Mereka ingin bilang, ini loh sikap kita di akar rumput mau kader internal yang tampil, jangan orang luar,” katanya, kemarin.
Menurut Hamid, sikap arus bawah PDIP sangat lumrah mengingat partai besutan Megawati Soekarno Putri ini punya kader yang mumpuni. Mulai dari tingkat DPC hingga DPP. Maka itu, DPP dalam memutuskan pilihannya memang harus melihat aspek.
Paling dominan tentu mendorong kader sendiri untuk bertarung nanti. Khawatir nanti ketika tetap dipaksakan mengusung bukan dari internal, soliditas partai akan bergejolak. Dampaknya mesin partai tidak akan bergerak secara maksimal.
“Ini yang harus dipikirkan para elite partai sebelum memberikan rekomendasi di Kota Tangsel,” ujarnya.
Sayangnya Ketua DPC PDIP Kota Tangsel Wanto Sugito belum bisa dihubungi. Beberapa kali dikontak nomornya dalam keadaan tidak aktif. (sg/red)