Gempa Lebak, Polda Banten Tunggu Hasil Analisis Bareskrim Polri

SERANG,PenaMerdeka – Penyidik Direkorat Reserse Kriminal Khusus Polda Banten mengakui kesulitan menemukan pembuat rilis hoax Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait gelombang tinggi akibat gempa di Kabupaten Lebak beberapa waktu lalu. 

Alasannya, tidak mempunyai alat yang memadai untuk menelusuri beberapa sumber pertama rilis bohong tersebut.

“Masih kita selidiki masih agak lama. Terakhir empat orang kita mintai keterangan. Semuanya total sudah delapan orang yang kita minta keterangan. Empat orang tersebut yang menyebarkan dan memviralkan,” kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Banten Kombes Pol Abdul Karim.

Hingga kini, Direktur Kriminal Khusus Abdul Karim menunggu hasil olah data dari Bareskrim Polri. Sehabis itu ia dan pihaknya akan lebih mendalami pelaku utamannya.

Seperti diketahui, informasi hoax gempa di Kabupaten Lebak beberapa waktu lalu. Jika sebelumnya foto bangunan dan video gempa, kini imbauan untuk keluar rumah malam nanti pukul 22.30-23.59 WIB karena akan gempa susulan berkekuatan 7,5 skalarichter. Imbauan itu disebar melalui layanan Whatsapps.

Informasi bohong itu memanfaat surat edaran resmi BMKG terkait peringatan gelombang tinggi dan itu adalah surat bohong yang dibuat.

Prakirawan BMKG Klas I Stasiun Serang, Trian Asmarahadi mengatakan surat tersebut berisi earning gelombang. Namun, surat tersebut disalahgunakan.

“Surat berisi mengenai warning gelombang, tapi surat dipotong dan disalahgunakan seperti akan terjadi gempa bumi, dan tsunami,” jelasnya, Selasa (23/1/2018) silam.

Trian mengimbau supaya masyarakat tidak mudah terpengaruh dengan informasi bohong yang marak disebarkan melalui pesan Whatsapp.

“Tidak ada gempa bumi susulan berkekuatan 7,5 dan tsunami. Jadi masyarakat harus tenang dan istirahat di rumah. Saat ini Polda Banten akan terus mengusut pelaku awal penyabar hoax itu,” imbaunya. (redaksi)

Disarankan
Click To Comments