JAKARTA,PenaMerdeka – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Neraca perdagangan Indonesia kembali surplus US$5,09 miliar pada Juni 2022. Hal tersebut lantaran nilai ekspor yang lebih tinggi dibandingkan impor.
Ekspor Indonesia pada Juni tercatat US$26,09 miliar, naik 40,68 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya (year on year/yoy).
Impor Indonesia pada bulan lalu tercatat sebesar US$21 miliar atau naik 21,98 persen (yoy). Meski naik, impor Juni ini melambat dibandingkan tahun sebelumnya.
“Neraca perdagangan pada Juni 2022 itu tercatat surplus sebesar US$5,09 miliar,” ujar Kepala BPS, Margo Yuwono, Jumat (15/7/2022).
Margo menjelaskan, surplus dagang bulan lalu, menambah daftar kinerja positif perdagangan Indonesia sejak 2022. “Dilihat dari trennya, surplus di Juni ini merupakan surplus 25 bulan berturut-turut sejak Mei 2020,” jelasnya.
Secara detail, surplus nonmigas sebesar US$7,23 miliar. Komoditas yang memberikan andil bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan/nabati, serta besi dan baja.
“Itu tiga komoditas penyumbang surplus nonmigas di bulan Juni,” kata dia.
Sedangkan, untuk komoditas migas masih defisit US$2,14 miliar. Adapun komoditasnya adalah minyak mentah dan hasil minyak. (uki)