Potensi Kerugian Penyedia Travel Umrah Ditaksir Mencapai Rp2,5 Triliun Akibat Corona

JAKARTA,PenaMerdeka – Potensi kerugian penyedia travel umrah akibat dari penghentian sementara masuknya jamaah umrah ke Arab Saudi mencapai Rp. 2,5 triliun. Hal itu dikatakan Ketua Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah, Joko Asmoro.

Joko menjelaskan, kerugian itu dihitung selama satu bulan sejak 27 Februari lalu di mana Pemerintah Arab Saudi menyetop kedatangan jemaah umrah dari seluruh dunia akibat wabah virus corona.

“Potensi penerimaan penjualan dalam satu bulan 2,5 triliun. karena harga minimum umrah itu 20 juta,” kata Joko dalam sebuah diskusi di Jakarta Pusat, Sabtu (29/2).

Kerugian itu dihitung dari biaya minimum ongkos umrah sebesar Rp 20 juta dikali rata-rata jamaah umrah per bulan mencapai 100-150 ribu orang.

“Total jamaah umrah kita ini terbesar kedua di dunia setelah Pakistan. Indonesia ada satu juta lebih jamaah umrah. Kalau 10 bulan periode keberangkatan, berarri rata-rata satu bulan adalah 100 ribu jamaah umrah,” ungkapnya.

Dia pun meminta seluruh mitra dalam hal ini mitra penerbangan, hotel, bus, katering, handling dan vendor lainnya untuk membantu proses penjadwalan ulang (reschedule) dengan tidak menghanguskan deposit serta tanpa syarat yang memberatkan agen perjalanan.

“Kita tegaskan juga kepada teman-teman penyelenggara umrah di seluruh Indonesia untuk memahami kondisi ini, karena keamanan nomor satu,” imbuhnya. (rur)

Disarankan
Click To Comments