Sekilas Sejarah Hagia Sophia, Kembali Menjadi Masjid Megah di Turki

TURKI,PenaMerdeka – Turki memang kerap disebut negara dengan peninggalan sejarah yang kuat. Termasuk keberadaan Hagia Sophia atau orang Indonesia lebih hafal dengan sebutan Aya Sophia.

Bentuk bangunan yang megah dan beridiri pada abad ke VI di Kota Istanbul, Turki, tak ayal membuat wisatawan terpesona.

Sempat menjadi Gereja di abad ke 6 atas perintah Kaisar Bizantiun Justinian I. Lantas saat perang salib berakhir pada penaklukan Konstatinopel oleh Kesultanan Usmaniyah pada 1453, Aya Sophia berubah fungsi menjadi masjid.

Bangunannya dipercantik dengan arsitektur yang menampilkan elemen khas Kesultanan Ottoman.

Setelah sekitar 500 tahun berlalu, pada 1935 dijadikan Museum oleh pendiri Turki modern saat itu yakni Mustafa Kemal Atatürk.

Beliau menginginkan restorasi gereja dan masjid dari zaman Kostantinopel dan Ustamaniyah dalam bentuk museum.

Saat penamerdeka.com mengunjungi pada Desember 2019 lalu, bangunan itu memang menjadi kawasan museum yang banyak dikunjungi oleh pelancong dari berbagai negara.

Kabar terbaru, bangunan itu dirubah fungsi lagi oleh Presiden Turki Recep Tayyep Erdogan pada 10 Juli 2020 lalu menjadi Masjid. Meskipun saat ini bangunan Aya Sophia tercatat sudah menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO.

Hagia Sophia sudah mengalami renovasi dan perluasan beberapa kali selama berabad-abad ini. Namun, dekorasi asli dari mosaik bunga dan geometris dari abad ke-7 masih bertahan.

Beberapa elemen seperti mihrab dan mimbar, tempat wudhu untuk sholat, saat jaman Ottoman ditambahkan. Bahkan, sebuah perpustakaan juga dibangun di dalamnya.

Dan kini, pengadilan administrasi utama Turki mencabut status Hagia Sophia sebagai museum pada 10 Juli 2020.

Meski ada peringatan UNESO untuk tidak mengubah status monumen berusia hampir 1.500 tahun itu, Presiden Erdogan tetap memutuskan Hagia Sophia sebagai Masjid.

Dengan keputusan perubahan status akhirnya AS, Rusia, Hamas hingga Yunani sempat melancarkan protes. (red)

Tonton Video Menarik Ini!