JAKARTA,PenaMerdeka – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk mencatat laba sebesar Rp10,99 triliun pada Semester I/2020. Hal tersebut mengokohkan bisnis perseroan di tengah dampak pandemi Covid-19.
Direktur Utama Telkom, Ririek Ardiansyah mengatakan, perseroan masih mencatat kinerja yang cukup baik dengan peningkatan profitabilitas.
Diketahui, Earnings Before Interest Tax Depreciation Amortization atau Ebitda mencapai Rp36,08 triliun atau naik 8,9 persen dibandingkan periode serupa pada 2019.
Pendapatan konsolidasi perseroan itu mencapai Rp66,9 triliun dengan laba bersih Rp10,99 triliun.
“Kinerja Perseroan yang sehat juga tercermin dengan meningkatnya Arus Kas dari Kegiatan Operasi yang tumbuh 23,4 persen menjadi Rp34,2 triliun,” kata Ririek dalam rilisnya.
Kinerja bisnis perusahaan itu tidak lepas dari peningkatan lini bisnis digitla Telkomsel dan fixed broadband IndiHome.
Tercatat, pendapatan lini bisnis itu tumbuh masing-masing 13,5 persen yakni Rp31,9 triliun dan 19,1 persen yakni Rp10, 4 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu.
Ririek menegaskan pencapaian bisnis Telkomsel didorong oleh 160,1 juta pelanggan, dengan pelanggan mobile data sebanyak 105,1 juta.
“Hal ini menyebabkan konsumsi layanan data tumbuh 43,8 persen dari periode yang sama tahun lalu menjadi 7.037 MB per pelanggan data dan menjadi tren positif,” katanya.
Membangun 15 Ribu BTS
Untuk memperkuat infrastruktur dan mengembangkan bisnis digital, Telkomsel membangun sebanyak 15.831 BTS 4G hingga Semester I/2020.
Hingga saat ini, Telkomsel telah memiliki total BTS sebanyak 228.066 unit atau tumbuh 11,7 persen secara tahunan. Selain itu ada pula BTS 3G dan 4G/LTE mencapai lebih dari 177 ribu.
Sementara itu, Telkom menyatakan segmen Enterprise terus menerapkan kebijakan bisnis dengan fokus pada pembenahan
secara fundamental yang diikuti perbaikan lini bisnis yang memiliki profitabilitas lebih tinggi, salah satunya adalah data center.
Saat ini Telkom memiliki data center di 22 lokasi dan baru saja melakukan pembukaan proyek data center tier 3 dan 4 dengan tahap pertamanya digelar pada pertengahan 2021.
Perseroan juga mencatat Wholesale and International Business menunjukkan kinerja yang baik, dengan peningkatan pendapatan 13,9 persen secara tahunan terutama didorong oleh peningkatan bisnis menara telekomunikasi dan voice wholesale.
Perseroan juga menyatakan belanja modal Perseroan di semester I/2020 adalah Rp12 triliun, dengan alokasi terutama digunakan untuk membangun infrastruktur broadband baik untuk mobile maupun fixed broadband.
“Telkom akan terus berinovasi memberikan produk dan layanan digital, tidak hanya untuk memberikan pengalaman digital terbaik bagi masyarakat tapi juga untuk menggerakkan perekonomian nasional,” ujar dia. (jirur)