JAKARTA,PenaMerdeka – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai tukar petani (NTP) nasional sebesar 103,29 per Maret 2021. Angkanya naik 0,18 persen dari posisi Februari 2021 sebesar 103,1.
Sebagai informasi, NTP adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani. NTP merupakan indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di pedesaan.
NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun dengan biaya produksi.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Setianto mengatakan kenaikan NTP bulan lalu terjadi lantaran indeks harga hasil produksi pertanian lebih tinggi dibandingkan kenaikan indeks harga barang dan jasa yang diproduksi oleh rumah tangga maupun biaya produksi dan penambahan barang modal.
“Kenaikan NTP Mart 2021 dipengaruhi oleh naiknya NTP di tiga subsektor pertanian,” ucap Setianto dalam konferensi pers, Kamis (1/4/2021).
Setianto merinci subsektor tanaman hortikultura sebesar 1,8 persen, subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 3,08 persen, dan subsektor peternakan sebesar 0,03 persen. Sementara, NTP di dua subsektor lain turun, yakni subsektor tanaman pangan dan perikanan.
Detailnya, NTP subsektor tanaman pangan per Maret 2021 sebesar 1,83 persen dan perikanan 0,28 persen.
Sementara, Setianto menjelaskan harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani turun 7,85 persen pada Maret 2021 menjadi Rp4.385 per kilogram (kg). Lalu, harga gabah di tingkat penggilingan turun 7,86 persen menjadi Rp4.481 per kg.
Kemudian, rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp9.607 per Maret 2021. Nominalnya turun 1,69 persen dari bulan sebelumnya.
Serupa, harga beras kualitas medium di penggilingan juga turun 2,48 persen menjadi Rp8.154 per kg per Maret 2021 jika dibandingkan dengan Februari 2021. Kemudian, harga beras luar kualitas di penggilingan turun 4,42 persen menjadi Rp8.742 per kg per Maret 2021.
“Dibandingkan dengan Maret 2020, rata-rata harga beras di penggilingan Maret 2021 untuk kualitas premium, medium, dan luar kualitas masing-masing turun sebesar 4,72 persen, 6,85 persen, dan 7,6 persen,” jelasnya. (uki)