JAKARTA,PenaMerdeka – Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo memastikan, bahwa pemerintah tidak akan melakukan importasi beras seperti sebelumnya, yakni impor 1 juta ton beras pada tahun ini.
Syahrul menyebutkan keputusan dibuat usai meninjau langsung kondisi beras nasional hasil panen raya petani di Malang, Jawa Timur. Dari sana, terpantau panen mencapai 12 ton gabah kering per hektare (ha).
Dengan memperhitungkan stok dan kebutuhan nasional saat ini, Syahrul memastikan stok beras mencukupi kebutuhan.
“Dengan memperhitungkan stok dan kebutuhan nasional saat ini, maka bisa dipastikan tidak ada impor beras,” katanya lewat akun Twitter @Syahrul_YL, Jumat (30/4).
Lebih lanjut, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), dia menyebut akan menyalurkan bantuan traktor, alat panen, dan mesin pertanian lainnya guna memenuhi kebutuhan petani.
“Saya juga pastikan, gerakan serap gabah akan terus berjalan ke depan supaya harga padi tidak anjlok di tingkat petani. Kolaborasi kerja ini akan melibatkan Kementan, Bulog, BUMN, Pemda, dan swasta,” bebernya.
Sebagai informasi, sebelumnya pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan bakal melakukan impor 1 ton beras tahun ini.
Rencana itu menuai penolakan dari berbagai pihak, mulai dari DPR, Ombudsman RI, Dewan Beras, eks menteri KKP Susi Pudjiastuti, hingga Ekonom Senior Faisal Basri.
Menanggapi itu, Presiden Jokowi mengatakan pemerintah sebenarnya tidak ingin ada impor beras. Namun, kenyataannya impor dibutuhkan apabila stok tidak mencukupi akibat banjir menerjang sentra pertanian, sehingga mengganggu produksi. (jirur)