Muncul Tiga Buaya Berkeliaran Bahkan Berjemur di Kali Cirarab Tangerang, Warga Minta Pencarian Dipercepat
BELUM DITEMUKAN
KABUPATEN TANGERANG,PenaMerdeka – Tiga buaya muncul di Kali Cirarab, Desa Pekayon, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang. Predator yang berukuran dua sampai tiga meter tersebut pun sudah banyak tertangkap kamera sedang berjemur di sisi kali.
Warga setempat, Endang, mengatakan buaya tersebut telah beberapa bulan berada di Sungai Cirarab dekat pemukiman warga. Dia menduga hewan predator datang saat banjir melanda kawasan tersebut.
“Feeling saya bekas kebanjiran, kabur dari tempat asalnya, lalu mungkin terdampar di sini. Sering nampakin diri, kurang lebih tiga ekor,” katanya, Sabtu (12/2/2022).
Endang menyebutkan, awalnya ketiga buaya tersebut hanya seukuran kaki orang dewasa. Namun, ketiganya bertambah besar dengan memakan hewan ternak warga.
“Ini sudah banyak makan hewan warga kayak bebek dan kambing. Sudah beberapa bulan di sini jadi makin besar. Makanya warga resah minta buayanya segera diamanin, mumpung masih takut sama manusia,” katanya.
Selanjutnya, warga pun melaporkan kepada pihak terkait. Dalam hal ini,Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang pun bekerja sama dengan dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jakarta Barat untuk melakukan evakuasi hari ini.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tangerang, Abdul Munir mengatakan, kalau pencarian buaya itu sudah berlangsung sejak Jumat (11/2/2022) pagi. Pihaknya pun sempat memberhentikan pencarian dengan menerjunkan dua perahu karet.
“Munculnya dilaporkan kemarin, hari ini kami lakukan pencarian. Tapi, untuk sementara diberhentikan tim BPBD Kabupaten Tangerang, sekira pukul 15.00 WIB,” katanya.
“Setelah menelusuri pinggiran kali sekitar tiga jam, buaya yang dicari belum nampak dipermukaan, maka itu kami memutuskan untuk memberhentikan,” sambungnya.
Lanjut Munir, pencarian buaya setelah binatang buas tersebut memakan hewan ternak milik warga sekitar Kali Cirarap. “Buaya tersebut sering mangsa ayam dan kambing warga sekitar sungai,” ujar Munir.
Untuk mencari buaya, BPBD Kabupaten Tangerang menerjunkan 18 personel. Dibantu empat personel dari Balai Konservasi SDA Tegal Angus Jakarta.
“Personel kami terjunkan dari Pos Mauk, Pos Pakuhaji, Pos Sepatan, BKSDA Jakarta dan perahu karet untuk menyusuri aliran sungai,” beber Munir.
Di tengah-tengah pencarian, lanjutnya, petugas sempat melihat satu buaya berukuran dua sampai tiga meter muncul ke permukaan. Sayangnya, tak lama buaya tersebut dengan cepat menghilang ke dalam air.
“Hambatan pada saat pencarian buaya yaitu di antaranya, peralatan penangkapan buaya tidak mendukung, harus ada jaring. BKSDA Jakarta belum membawa peralatan penangkapan. Mereka mengira hanya evakuasi buaya yang sudah ditangkap,” paparnya.
Untuk keamanan dan keselamatan warga, BPBD Kabupaten Tangerang memasang tanda peringatan binatang buas di sekitar Kali Cirarap.
“Kami beserta tim desa melakukan rapat evaluasi di kantor Desa Pekayon untuk mencari jalan keluar penangkapan buaya. Seperti pasang jebakan jaring di kandang buaya dan tenaga ahli atau pawang buaya,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Resort Konvervasi Wilayah (RKW) BKSDA Jakarta Barat Wawan Gunawan mengatakan, dirinya membentuk tim yang berjumlah empat orang untuk membantu BPBD. Namun selama proses evakuasi dirinya sampai saat ini belum menemukan buaya tersebut.
“Sungainya sangat tenang, tidak ada kendala lapangan. Cuma karena siang hari dan banyak warga yang nonton, naluri satwa liar pasti menghindari, jadi sampai saat ini belum terlihat,” katanya.
Menurutnya jika buaya sudah dievakuasi, selanjutnya akan dibawa ke BKSDA Tegal Alur untuk selanjutnya direlokasi ke habitatnya. “Buaya ini satwa dilindungi, jadi akan direlokasi ke habitatnya di kawasan yang jauh dari penduduk,” jelasnya. (hisyam)