Harga Gandum Anjlok 0.11 Persen Usai India Terbitkan Larangan Ekspor
GELOMBANG PANAS RUSAK HASIL PANEN
JAKARTA,PenaMerdeka – Harga gandum terpantau turun pada hari ini, Minggu (15/5/2022) kemarin setelah Pemerintah India resmi menerbitkan larangan ekspor gandum. Harga tersebut terpantau turun sebanyak 0,11 persen menjadi US$1,177 per gantang.
Diketahui, larangan ekspor gandum oleh Pemerintah India diumumkan beberapa hari setelah menyampaikan rencana mengirim rekor terbanyaknya, yakni 10 juta ton gandum tahun ini.
Keputusan larangan ekspor gandum didorong oleh gelombang panas yang merusak hasil panen, sehingga harga-harga kebutuhan dalam negeri naik hingga tembus rekor tertinggi.
Pemerintah India mengatakan pemesanan ekspor yang sudah mendapatkan izin (letters of credit) masih diperbolehkan. Sama halnya dengan pengiriman untuk memenuhi permintaan negara yang dalam kondisi krisis pangan.
Larangan ekspor bisa mengerek harga gandum ke level tertinggi dan menjadi pukulan bagi konsumen berdaya beli rendah, seperti di Asia dan Afrika. Sebuah firma perdagangan skala besar yang berbasis di Mumbai menyatakan larangan ekspor ini mengejutkan.
“Kami memperkirakan ekspor dibatasi dalam dua hingga tiga bulan ke depan, tapi tampaknya angka inflasi mengubah pemikiran pemerintah,” demikian pernyataan firma perdagangan skala besar yang berbasis di Mumbai tersebut.
Melesatnya harga makanan dan energi pada April membuat inflasi tahunan meningkat hingga mencapai angka tertinggi tahun ini, yaitu delapan persen.
Harga gandum di India juga telah mencapai rekor tertinggi. Di beberapa pasar bahkan mencapai US$322,71 dolar (25 ribu rupee) per ton, sedangkan harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah 20.150 rupee. (uki)