Kota Tangerang, PenaMerdeka – Jika Anda termasuk orang yang menaruh minat dengan berbagai kebudayaan yang ada di Indonesia, baik itu budaya asing maupun budaya lokal, mungkin Kelenteng Boen Tek Bio yang ada di Tangerang, Banten bisa menjadi tujuan wisata yang tepat tempat untuk liburan yang akan datang.
Dan menariknya lagi, kelenteng ini bisa dikunjungi setiap hari tanpa dipungut biaya masuk alias gratis. Jika tertarik ingin tahu lebih lanjut mengenai bangunan bersejarah dari masayarakat Tionghoa di Kota Tangerang, silahkan simak ulasan yang dirangkum PenaMerdeka berikut ini.
Akses Menuju Kelenteng Boen Tek Bio
Terletak di Jl. Bhakti No. 14, tepatnya adalah di kawasan Pasar Lama Tangerang. Sedangkan mengenai rute, katakan saja Anda memulai perjalanan dari Jakarta. Nah, dari Jakarta ini, silahkan Anda langsung menuju ke luar dengan melalui Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta, kemudian langsung masuk ke Jl. Ir, H Juanda lalu ambil jalan Jakarta – Bogor dan juga Jl. Dewi sartika.
Setelah itu, jika Anda sudah mencapai persimpangan, Anda bisa putar balik untuk menuju ke Jalan Ki Hajar Dewantoro, lalu lanjut menuju ke Jalan Bakti. Agar Anda bisa mendapatkan gambaran denah yang lebih lengkap, Anda bisa mendapatkan bantuan google maps untuk menuju ke lokasi klenteng.
Tentang Kelenteng Boen Tek Bio
Boen Tek Bio dikenal sebagai kelenteng yang tertua di Tangerang, dimana umurnya diperkirakan sudah mencapai 3 abad. Didirikan sekitar tahun 1644 dan sempat direnovasi pada tahun 1844 dan sekarang sudah menjadi salah satu kelenteng yang berpengaruh di Tangerang.
Posisinya yang strategis yakni di kawasan Pasar lama Tangerang membuat kelenteng ini tidak sepi dengan pengunjung setiap harinya. Secara harfiah, Kelenteng Boen Tek Bio memiliki arti tempat ibadah sastra kebajikan. Salah satu hal yang menarik untuk diamati dari Kelenteng ini adalah adanya aksesoris di dalamnya, mulai dari papan, tempat sembahyang serta hal-hal yang lainnya.
Di dalam kelenteng ini terdapat rupang Mi Le Fo atau Bi Lek Hud yang merupakan dewa yang sangat dihormati terutama oleh para penganut Buddha Mahayana. Bi Lek Hud ini biasaya dipuja untuk mendapatkan kekayaan serta kebahagiaan.
Sedangkan di bagian altar terdapat rupang Dewa Bumi atau Hok Tek Tjeng Sien, yang biasanya dipuja oleh para petani dan pedagang supaya usaha yang dilakukannya ini bisa maju, mendapatkan keberkahan dan hasil panennya bisa melimpah.
Lalu, melirik pada bagian atas altar Hok tek Tjeng Sien ini, ada ukiran kayu serta tulisan yang menggunakan huruf Tionghoa. Dan pada bagian langit-langitnya terdapat hiasan gantung yang bergambar naga.
Di bagian depan kelenteng, Anda akan melihat adanya lonceng besar, dimana lonceng ini dibuat oleh perusahaan pengecoran yakni Ban coan Lou di Cina sekitar tahun 1853 silam. Selain lonceng, Anda juga akan melihat adanya Cioh Sai atau Batu Singa yang dibuat tahun 1827.
Informasi seputar kelenteng tertua yang ada di Kota Tangerang, Banten bisa menjadi daftar destinasi wisata budaya. Klenteng Boen Tek Bio ini bisa dijadikan alternatif wisata budaya untuk dikunjungi kapan saja baik secara perorangan maupun bersama rombongan.
Sebaiknya Anda menahan hasrat untuk berfoto atau mengambil video saat berada di sana, karena kelenteng Boen Tek Bio menerapkan aturan yang cukup ketat mengenai hal itu. Jangan lupa juga untuk mengikuti berbagai aturan lain yang sudah ditetapkan untuk menghormati kepercayaan mereka. (Penamas)