Ini Penampakan Gedung Shelter Tsunami yang Terlantar di Banten

PANDEGLANG,PenaMerdeka – Gedung shelter tsunami yang didirikan senilai Rp 18 miliar di Labuan, Pandeglang, Banten, dikorupsi oknum tidak bertanggung jawab. Gedung tempat berlindung saat terjadinnya tsunami kini tampak tidak terawat.

Gedung berlantai 3 dengan luas 2,456 meter persegi tersebut tampak penuh dengan coretan dinding. Berbagai macam coretan khas pelajar menghiasi hampir di setiap sisi, dan rerumputan tumbuh liar tidak terurus.

Terdapat dua jalur untuk menaiki gedung Shelter Tsunami ini yang tingginya sekitar 50 meter, di sisi kanan gedung berupa tangga berundak, di sisi kiri dengan permukaan datang. Halaman yang luas terdapat di lantai dua dengan tiang yang terlihat kokoh.

Pada lantai tiga gedung, hanya berupa lantai yang tampak kumuh dan tidak terurus pula. Selain penuh coretan vandalisme, beberapa sisi dinding juga dipenuhi lumut.

Di bagian depan gedung terpasang plang BPBD dan kepemilikan tanah Pemda Pandeglang. Sebelum dibangun, lahan ini diketahui terlebih dahulu sudah digunakan sebagai terminal Labuan.

Di lantai dasar, gedung Shelter Tsunami ini biasa digunakan parkir kendaraan pribadi dan juga angkutan umum Pandeglang. Salah seorang sopir angkot, Sukardi (45) mengungkapkan semenjak gedung ini terlantar, para sopir angkot sering memarkirkan di lobi gedung.

“Sementara ini kami sudah mendapatkan izin dari Polsek sama Dishub dipakai saja buat markir mobil-mobil,” ungkap Sukardi.

Diketahui, Ditreskrimsus Polda Banten menetapkan 3 orang tersangka atas kasus korupsi gedung tersebut, ketiganya yaitu dua rekanan dan satu PNS Dinas Pekerjaan Umum.

Namun, kasus korupsi tersebut diketahu sedang dalam proses pengadilan dan masuk dalam tahap persidangan.

“Kasus korupsi gedung Shelter Tsunami ini sekarang sudah dalam proses pengadilan dan sudah dalam proses tahap persidangan,” pungkas Kasubdit II Ditreskrimsus Polda Banten Kompol Djafar M Hamzah. (abdul)

Disarankan
Click To Comments