KOTA TANGERANG,PenaMerdeka – Program Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) disebut Ustadz Adi Hidayat LC mewarisi nafas-nafas Banten di masa lalu yang bukan hanya menyiapkan kemajuan dan kesejahteraan untuk masyarakatnya.
Hal tersebut diungkapkan Ustadz Hadi Hidayat pada saat mengisi Tausiyah yang digelar Gubernur WH di Jalan H. Djiran, Pinang, Kota Tangerang, Sabtu (20/10/2018) malam.
“Program gubernur WH nampak mewarisi nafas-nafas Banten dimasa lalu, yang bukan hanya sekedar menyiapkan banten yang maju dan sejahtera. Tapi ingat, Banten juga punya sejarah yang menyiapkan dan melahirkan nafas keislaman pada setiap aktifitas dan pemerintahaanya. Karena itu, sejak terbangunnya Banten ini ada saham nafas-nafas islam didalamnya,” ungkap Ustadz kondang Adi Hidayat.
Ustadz Hidayat juga menjelaskan, bahwa Banten ini dibangun dengan nafas para Ulama yang hubungan keluarganya sampai ke Nabi Muhammad SAW.
Oleh sebab itu, Ustd Hidayat melanjutkan, kalau di Banten menyalahi tuntunan syariat Islam, berarti ada yang salah dengan Banten saat ini.
“Saya sangat bahagia malam ini beliau (WH-Red) memaparkan visi misi banten ke depan dan menerapkan nilai-nilai kebaikan seperti ulama dahulu. Kemudian, kita mewarisinya, gelaran acara ini beiringannya kan dengan ulama dan umaro,” jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada saat membuka acara Gubernur WH memaparkan soal membangun internal jajaran pejabat Pemprov Banten untuk melaksanakan sholat lima waktu dan Dzuhur berjamaah.
Ustd Adi Hidayat juga mengapresiasi gelaran Istighosah bertajuk Banten Berakhlakul Karimah ini. Karena seperti yang tercantum di hadist yang diriwayatkan Muslim, Barang siapa menunjukan kebaikan dan memfasilitasi pada suatu kemuliaan, maka dia akan memperoleh pahala tanpa dikurangi sedikitpun.
“Kalau gubernur punya kebiasaan membuat taklim dalam sebulan, memberikan kebijakan yang baik, maka penting diketahui, setiap ada orang yang sholat atas dasar arahan yang diberikan, maka beliau akan dapat pahalanya, dengan syarat arahan yang disampaikan itu harus ikhlas,” pungkasnya. (ari)