Ketika Srikandi Cantik Pol PP Kota Tangerang Berpatroli Sepeda Tertibkan PKL

KOTA TANGERANG,PenaMerdeka – Puluhan anggota srikandi cantik dari Polisi Pamong Praja Kota Tangerang pada Rabu (22/11/2018) menggelar patroli dengan mengayuh sepeda ke sejumlah titik lokasi yang sebelumnya ditertibkan oleh anggota reguler.

Kendati para srikandi didominasi wanita cantik, namun dalam menjalankan tugasnya mereka dituntut tetap tegas dan berwibawa.

Mereka terlihat sempat menjalankan tugasnya menghimbau pedagang kaki lima (PKL) yang masih menggunakan bahu jalan untuk menjajakan dagangannya disekitaran pasar babakan.

“Mohon maaf bapak dan ibu trotoar bukan untuk berjualan, silahkan memindahkan barang dagangannya, jika tidak bapak dan ibu akan dikenakan sanksi lho,” kata Wulan Retno Komandan regu II Srikandi Pol PP, Kamis (22/11/2019).

Mendengar intruksi para pedagang yang kebanyakan menjajakan sayur mayur mereka langsung bergegas membereskan daganganya dengan dibantu para srikandi yang saat itu sedang berpatroli.

Tak ayal langkah persuasif para Pol PP cantik bersepeda mendapat sambutan hangat dari masyarakat sekitar yang saat itu kebetulan melintas disekitaran lokasi tersebut.

“Para pedagang ini biasanya bikin macet, apalagi kalau pagi kalau saya pas nganter anak sekolah,” kata Imam Nurul Huda seorang warga.

Ditemui ditempat terpisah, A. Ghufron Falfeli Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat pada Satuan Polisi (Satpol) Pamong Praja (PP) Kota Tangerang mengaku diterjunkannya Srikandi diharapkan bisa membuang stigma seram di institusinya.

“Kita terus melakukan upaya untuk mengedepankan sisi humanis kita dalam menegakan peraturan daerah,” kata Ghufron yang memiliki tidak kurang dari 400 anggota tersebut.

Ia menjelaskan, saat ini terdapat 18 anggota srikandi yang dibagi menjadi dua shift untuk turut menjaga kenyamanan, ketentraman dan ketertiban Kota Tangerang.

“Kami menerjunkan mereka untukmemberikan nuansa sejuk saat dalam setiap kegiatan penertiban maupun penataan,” jelasnya.

Gufron mencontohkan, disetiap aksi demonstrasi yang melibatkan banyak massa pihaknya menjadikan Srikandi sebagai garda terdepan lantaran ia menilai kaum hawa tidak mudah tersulut ataupun terprovokasi terlebih mereka memiliki pengaruh psikologi terhadap para demonstran.

“Bukan cuma itu, dalam setiap penertiban bangunan liar juga mereka melakukan pendekatan kepada para ibu dan anak yang terkena dampak penertiban,” jelasnya. (hisyam)

Disarankan
Click To Comments