10 Gubernur Teken MoU Soal Penanganan Bencana

BANDUNG,PenaMerdeka – Sepuluh Gubernur menjalin kesepakatan soal kesigapan penanganan bencana. Kesepakatan sepuluh kepala daerah itu nantinya disusun dalam dokumen cetak biru edukasi kesiapsiagaan penanganan bencana.

Sepuluh Gubernur yang tergabung dalam Forum Kerja Sama Daerah Mitra Praja Utama (FKD-MPU) diantaranya Gubernur Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kerjasama dilakukan dalam Rapat Kerja Gubernur Forum Kerja Sama Daerah Mitra Praja Utama XIX 2019 dengan tema “Kerja Sama Daerah dalam Rangka Peningkatan Kesiapsiagaan Daerah Guna Menghadapi Ancaman Bencana”, yang digelar di The Trans Hotel, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Rabu, (27/03/2019).

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan, edukasi kesiapsigaan dalam bencana ini termasuk pada poin kelima perintah presiden pada tanggal 2 Februari 2019 di Surabaya.

“Kami mencoba untuk merumuskan nanti bersama dengan kemendikbud, bersama beberapa pakar di bidang kebencanaan,” ucap Doni.

Dia menambahkan, setiap level pendidikan tentu berbeda pengetahuannya.

Maka itu kata dia, mulai SD SMP dan SMA nanti akan diformulasikan bahwa program ini nanti akan lebih banyak prakteknya.

Menurut dia, dalam cetak biru tersebut 30 persen teori, sisanya 70 persen praktek. Pola pelatihan dan pendidikan dibuat sedemikian rupa supaya masyarakat dan anak-anak tidak terbebani.

“Jadi sambil bermain, mereka sambil diajarkan,” ujar dia.

Selain itu, kaitannya dengan edukasi dalam menghadapi kebencanaan, BNPB seperti biasa memengirimkan sejumlah undangan kepada kementerian dan kepada seluruh gubenur untuk memanfaatkan momentum Hari Kesiapsiagaan Bencana pada 26 April untuk berlatih dan simulasi.

Tidak perlu mengambil waktu khusus, para pegawai, para masyarakat bisa berlatih dari tempat masing masing.

“Yang mungkin lagi di sekolahan, di kantor , pasar, mungkin juga lagi d jalan misalnya, mengingat kembali apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana. Kemudian tiap daerah tentu tidak sama bentuk bencananya,” ujar dia.

Menurut dia, masing masing punya spesifikasi kebencanaan. Misalnya di bagian selatan pulau Jawa kebanyakan mungkin gempa dan tsunami, termasuk juga di bagian pantai barat pulau Sumatera.

Kemudian di beberapa tempat itu rawan terhadap gunung api.

“Jadi tiap tiap daerah ini diharapkan bisa melakukan simulasi sesuai dengan kebutuhan masing masing,” tukas Doni. (ersya)

Disarankan
Click To Comments