JAKARTA,PenaMerdeka – Hubungan PDI-Perjuangan dan Gerindra serta sejumlah partai koalisi Jokowi-Maruf semakin mesra. Apalagi setelah, Minggu (11/8/2019), kemarin mengapresiasi langkah Prabowo Subianto lantaran sudah mendepak ‘penumpang gelap’.
Dikabarkan sebelumnya, Sufmi Dasco Ahmad pengurus DPP Gerindra menyebut di kubunya saat Pilpres 2019 lalu ada sekelompok yang diduga sengaja mengambil momentum untuk kepentingan memecah belah NKRI.
“PPP bersyukur bahwa pascapilpres ini Pak Prabowo dan teman-teman Gerindra juga bersikap tegas terhadap mereka yang masih terus dengan agenda dan cara-cara mereka itu, yakni dengan meninggalkannnya. Mereka menjadi tidak memiliki patron politik pada level nasional yang seperti sosok Pak Prabowo tersebut,” kata Sekjen PPP Arsul Sani.
Kelompok tersebut, menurut dia, menyebarkan politik identitas yang disertai fitnah dan hoax.
Lalu Arsul juga mengatakan, sejak awal PPP memang melihat indikasi adanya kelompok yang memanfaatkan Pilpres 2019 untuk kepentingan lain.
“PPP melihat dalam pilpres kemarin memang terindikasikan dengan jelas bahwa terdapat kelompok yang memanfaatkan pilpres ini tidak sekadar sebagai sarana kontestasi politik untuk memperjuangkan cita-cita memperbaiki rakyat dan negara ini.”
Tapi juga memanfaatkannya untuk kepentingan lain di luar itu, seperti memaksakan ideologi dan sistem politik tertentu dengan cara mengembangkan politik identitas yang disertai dengan fitnah, hoax, dan ujaran kebencian.
Sementara dari kubu PKB bahkan meminta lebih tegas agar opini yang telah berkembang di masyarakat soal ‘penumpang gelap’ bisa dibeberkan segera.
PKB yang juga koalisi Jokowi turut angkat bicara. PKB meminta aparat penegak hukum segera menindaklanjuti isu tersebut.
“Info awal ini harus ditindaklanjuti agar tidak sekadar isu, agar hal-hal yang mengancam keutuhan negara bisa diatasi dengan cepat dan baik. Harus ada penegakan hukum yang baik,” kata Wasekjen PKB Daniel Johan kepada wartawan, Munggu (11/8/2019).
Daniel mengapresiasi sikap Prabowo yang kini disebut sudah menyingkirkan penumpang gelap tersebut. Namun, menurut dia, Prabowo dan Gerindra perlu mengungkapkan siapa penumpang gelap yang dimaksud agar masyarakat tidak menduga-duga.
“Kita apresiasi sudah terbuka dan menjelaskan kepada masyarakat, sehingga semua pihak juga bisa memahami persoalan secara jernih,” ucapnya. (deden/dbs)