KABUPATEN BOGOR,PenaMerdeka – Setiap orang pasti ingin hidup nyaman dan bahagia bersama keluarga tercinta. Namun, nasib berbeda dialami 69 warga Kabupaten Bogor yang masih tinggal di gubuk.
Pantauan langsung penamerdeka.com di Kampung Joglo, Rt 1, Rw 2, Desa Sadeng Jalan, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor yang hidup jauh dari kata layak. Dalam satu kampung itu terdapat 27 Kartu Keluarga (KK).
Lebih mirisnya lagi, dalam satu rumah gubuk tersebut ada yang terisi dua sampai tiga KK yang dikelilingi empang dan sawah. Jalan menuju kampung itu pun hanya setapak dan becek.
Tidak ada yang baru, semua barang-barang milik warga setempat sudah terlihat usang. Bahkan, lubang dinding yang terbuat dari bilik bambu menganga di mana-mana.
Warga setempat pun terpaksa tidak menikmati tidur lelapnya ketika hujan mengguyur wilayah tersebut. Sebab, pondasi yang mulai keropos hingga atap yang terbuat dari rumpia pun sudah banyak bolongnya.
Warga setempat, Rosmi (48) mengatakan, dirinya sudah tinggal selama 15 tahun. Akan tetapi hingga kini tempat tinggalnya tersebut belum mendapatkan perhatian dari Pemerintah Daerah untuk direnovasi.
Bahkan, dirinya tidak tercatat dalam Program Keluarga Harapan (PKH) dari Kementerian Sosial (Kemensos).
“Saya tinggal disini sudah 15 tahun disini (Desa Sadeng Jalan,red). Saya disini tinggal bersama kaka saya. Jadi satu rumah ini diisi dua Kartu Keluarga (KK),” ucap Rosmi saat ditemui penamerdeka.com, Senin (21/9/2020).
Rosmi mengungkapkan, selama pandemi covid-19 ini, dirinya bahkan warga setempat tidak menerima bantuan sosial (bansos) sembako ataupun bantuan langsung tunai (BLT) Dana Desa yang digencarkan pemerintah.
“Dari dulu nggak pernah dapet bantuan dari pemerintah desa atau pemerintah daerah. Dari awal bencana covid-19 pun, ya nyatanya nggak ada bantuan,” tuturnya.
Pekerjaan dari warga setempat yang hanya serabutan seperti, petani dan kuli bangunan tersebut hanya bisa memenuhi sesuap nasi saja.
“Alhamdulillah, kalau bantuan dari luar suka dapat. Kemarin ada donatur yang membantu untuk membuat Musholla dan membangun dua mandi, cuci, kakus (MCK),” ujar dia yang nampak meneteskan air mata saat berbincang.
Sementara itu, tetangga Rosmi, Imas (29) belum pernah juga mendapat bantuan dari pemerintah desa ataupun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor.
Dirinya hanya bisa mendengar pemerintah memberikan bantuan. Namun, warga sekitar pun belum merasakan bantuan dari pemerintah di massa pandemi covid-19.
“Saya disini ada dua KK, anak saya ikut tinggal disini. Suami saya cuma kuli bangunan. Bantuan tidak pernah ada yang masuk,” tambah Imas.
Warga Kampung Joglo, Rt 1, Rw 2, Desa Sadeng Jalan, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor tersebut pun berharap pemerintah memperhatikan keadaan yang sebagaimana mereka alami. (hisyam)