KOTA TANGERANG,PenaMerdeka – Dokter ICU RSUD Kabupaten Tangerang, Banten, Santika Budi Andiyani menjelaskan, ketiga korban kebakaran Lapas Kelas I Tangerang yang meninggal lantaran ada gangguan multi organ. Gangguan tersebut akibat luka bakar yang dialami mencapai 60 sampai 85 persen.
Santika menuturkan, ketiga warga binaan itu meninggal dunia pada Kamis 9 September 2021. Pertama, napi bernama Adam Maulana yang menghembuskan nafas terakhirnya pukul 03.00 WIB.
“Memang kondisinya luka bakar berat sekitar 98 persen. Pasien itu sudah jatuh ke arah infeksi yang mengganggu organ yang lain,” ujarnya saat ditemui di RSUD Kabupaten Tangerang.
Lalu, napi bernama Hadiyanto dan Timothy yang meninggal pukul 06.00 WIB. Hadiyanto mengalami luka bakar 60 sampai 80 persen. Sedangkan Timothy mengalami luka bakar sampai 85 persen.
“Semua sudah kami bantu dengan alat terpasang ventilator ketika pasien itu masuk, lalu pemeriksaan laboratorium, dan penunjang lainnya,” jelas Dokter Santika.
Lantaran luka bakar yang sangat berat, ketiga napi ini tak dapat diselamatkan. Terlebih, luka yang mereka alami mengganggu organ tubuh lainnya.
“Karena ada akibat luka bakar itu sendiri ada penunjang ganguan organ yang lain, gangguan multi organ seperti ginjal, liver,” ungkapnya.
Dokter Santika menambahkan, ketiga napi ini sebelum meninggal, kondisinya sadar. Mereka juga belum sempat dioperasi.
“Kemarin itu awal masuk itu syok berat pasiennya kita langkah awal atasi dulu tatanan syok dehidrasi cairan kemudian kita berikan obat penopang jantung seperti vitamin,” katanya.
Jika kondisi mereka stabil, rencananya akan operasi hari ini. Namun ketiga pasien itu ternyata tidak bisa bertahan hingga akhirnya meninggal.
Ketiga napi yang meninggal ini menambah jumlah total korban lainnya akibat insiden Lapas Kelas 1 Tangerang terbakar, sehingga keseluruhan korban tewas menjadi 44 orang. (hisyam)