KOTA TANGERANG,PenaMerdeka – Sejumlah warga menganggap aneh perihal proyek pengerjaan gorong-gorong di Perumahan Bona Sarana Indah, Kelurahan Cikokol, Kota Tangerang.
Proyek senilai Rp389.886.467,24, dalam keteranga papan proyek dikerjakan CV Shabilla Mulya Utama (SMU). Namun sejumlah warga menganggap pengerjaan gorong-gorong itu mempunyai ukuran diameter tidak sama.
Dalam proses pengerjaan, gorong-gorong yang dibiayai APBD Kota Tangerang itu disebutkan di sebelah timur mempunyai ukuran pracetak selebar 100 centimeter dengan diameter 75 Cm.
Sedangkan sebelah barat lebih kecil yakni berukuran 75 Cm berdiameter 50 Cm.
“Ada apa ini proyek gorong-gorang kecil sebelah. Aneh, proyek di jalan yang sama tapi ukuran gorong-gorongnya kecil sebelah,” ujar Haji Katman, Senin (25/10/2021) petang.
Haji Katman sebagai warga Bona melihat langsung besar ukuran beton pracetak gorong-gorong dan membandingkan antara untuk sebelah timur dan barat berbeda.
Sementara Ketua RT 004 RW 07, Kelurahan Cikokol Bona Sarana Indah Haji Eri Wibowo ketika dikonfirmasi tidak mengetahui hal tersebut.
“Proyek ini memang berada di RT 004 RW 07, tapi saya tidak tau sama sekali. Tau ada proyeknya tapi tidak tau dan tidak pernah ada koordinasi dengan pimpinan proyek,” ungkap Haji Eri yang juga dosen itu.
Sementara itu, warga Bona Sarana Indah lainnya Makmur Hutajulu yang menyaksikan pelaksanaan proyek pun terheran-heran.
“Sebagai warga, kita harus tau tentang proyek gorong-gorong yang sedang dikerjakan ini. Proyek ini kan dibangun dari uang rakyat,” tutur Makmur Hutajulu, pensiunan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Makmur Hutajulu menyebutkan setiap proyek yang dibangun dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Pendapatan Negara dan Daerah (APBN dan APBD) harus transparan.
Misalnya, pelaksana proyek menampilkan nilai proyek yang sedang dikerjakan.
“Memang ini sudah ditampikan nilai proyek dan lama pekerjaan. Tapi tidak ada spek gorong-gorong. Bagaimana warga tau proyek ini dikerjakan secara benar atau tidak. Selayaknya ditampikan juga spek gorong-gorong,” ucap Makmur bersemangat.
Makmur Hutajulu mengaku sejak proyek gorong-gorong dikerjakan sudah berupaya untuk mencari siapa pimpinan proyek.
“Saya berupaya mencari siapa penanggung jawab proyek. Tapi tidak pernah ada dan tidak pernah datang,” tutur Makmur Hutajulu.
Makmur Hutajulu mengingatkan proyek berada di lingkungan Bona Sarana Indah yakni pembangunan konblok Lapangan Segi Tiga.
“Pengawas proyek ini berjalan baik. Sebab, sebelumnya sempat dipasang konblok kualitas rendah dan kepergok oleh pengawas. Kemudian pengawas minta diganti dengan sesuai spek,” ucap Makmur Hutajulu.
Warga Bona, kata Makmur, berharap proyek gorong-gorong dibangun sesuai dengan spek dan tidak ada penyimpangan agar genananga air saat musim hujan tidak terjadi lagi. (red)