JAKARTA,PenaMerdeka – Harga minyak dunia turun pada akhir perdagangan Jumat (21/1/2022) waktu AS atau Sabtu (22/1/2022) pagi WIB. Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Maret merosot 49 sen atau 0,6 persen ke level US$87,89 per barel.
Sementara itu minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Maret turun 41 sen atau 0,5 persen ke US$85,14 per barel.
Meski demikian, harga kedua minyak mentah acuan itu masih naik secara mingguan sebesar 2 persen. Dengan kenaikan ini, minyak sudah menguat selama lima minggu berturut-turut.
Harga minyak telah naik lebih dari 10 persen sepanjang tahun ini. Kenaikan ditopang kekhawatiran pasar atas pengetatan pasokan. Awal pekan lalu, baik Brent maupun WTI juga naik ke level tertinggi sejak Oktober 2014.
Analis PVM Stepkehn Brennock mengatakan kenaikan itu telah memicu aksi ambil untung dari pasar sehingga membuat harganya melemah pada akhir pekan lalu.
“Itu kombinasi aksi ambil untung sebelum akhir pekan dan tidak adanya katalis bullish baru juga menjadi penyebabnya,” katanya.
Analis pasar senior di OANDA, Edward Moya mengatakan selain aksi ambil untung, pelemahan harga minyak pada akhir pekan kemarin juga terjadi akibat kenaikan stok di AS ke level tertinggi 11 bulan.
“Pasar energi sebenarnya tidak terkejut melihat reli harga minyak melambat setelah stok di AS naik dan aset-aset berisiko di Wall Street jatuh,” katanya.
Karena sentimen itu, Edward memperkirakan harga minyak mentah mungkin tidak bisa langsung melesat ke US$100 per barel. (uki)