Polemik Makam Syekh Buyut Jenggot, Aktivis: Sepekan Pemkot Tangerang Bakal Diserbu Bendera Kuning
ISSU MAKAM BAKAL SEGERA DIRELOKASI PENGEMBANG
KOTA TANGERANG,PenaMerdeka – Lantaran dikejutkan informasi soal Makam Syekh Buyut Jenggot bakal segera direlokasi, ribuan massa pada Senin (30/10/2022), dikabarkan akan bergerak menuju pusat pemerintahan (Puspem) Kota Tangerang.
Pasca diputuskan bukan sebagai warisan cagar budaya, Menurut Saiful Basri, ribuan massa akan menuntut keberadaan makam.
Informasi yang berkembang, Syek Buyut Jenggot konon merupakan masih keturunan Sultan Agung Tirtayasa.
“Warga dan kami (tim 9) sudah mendengar itu (relokasi, red). Kami tetap menolak relokasi,” ungkap Saiful Basri kepada wartawan, Minggu (30/10/2022).
Polemik panjang makam Syekh Buyut Jenggot yang bernama Syekh Tubagus Rajasuta bin Sultan Ageng Tirtayasa muncul karena Pemkot Tangerang tidak cepat merespon permintaan warganya.
Saiful Basri menduga Pemkot Tangerang tidak bersebrangan dengan pengembang. Apalagi, sejak awal masyarakat sudah didukung berbagai pihak termasuk wakil rakyat di DPRD Kota Tangerang.
Dia mencontohkan, dalam kasus yang sama, pemerintah daerah di sejumlah tempat membela keberadaan situs bersejerah atau kearifan lokal.
“Yang terjadi (makam keramat) di kawasan alam sutera dilindungi bahkan diperbagus,” ucapnya.
Begitu juga di wilayah lain, kepala daerahnya turun tangan langsung menetapkan makam sebagai cagar budaya.
“Lalu kenapa hanya Pemkot Tangerang yang berpihak ke pengembang. Dengan itu kami akan menggelar aksi besar besaran selama satu minggu,” ucap pria yang kerap dipanggil Bung Marcel ini.
Dia mengaku dalam aksi bakal melibatkan ribuan orang dari lintas organisasi dan unsur masyarakat.
“Kami juga akan mengelilingi Pemkot Tangerang dengan ribuan bendera kuning dan puluhan pocong. Hal ini sebagai bentuk kekecewaan masyarakat terhadap matinya hati nurani yang mengabaikan persoalan di masyarakat,” pungkasnya.
Sebelumnya, Riyanto Anggota Komisi II DPRD Kota Tangerang, surat yang dikeluarkan dari kementrian jangan juga menjadi alasan untuk merelokasi makam.
Dia menegaskan, lantaran keberadaan makam Syekh Buyut Jenggot sudah terbentuk secara sosial budaya dengan sendirinya sejak turun temurun.
Dan akhirnya kata Ketua DPC PPP Kota Tangerang ini pembentukan kearifan lokal itu bukan hanya milik bagi warga setempat saja.
Riyanto melanjutkan, jika dilakukan penggusuran oleh pengembang atau pengembang tetap berencana merelokasi dikhawatirkan akan ada potensi bentrokan.
Apalagi, pihaknya dikejutkan info relokasi dilakukan dalam waktu dekat oleh pihak pengembang.
Dia mengkhawatidkan pengalaman serupa saat peristiwa cheos penggusuran makam Mbah Priok atau Habib Hassan Al Haddad beberapa tahun lalu di Koja, Tanjung Priuk, Jakarta Utara.
“Saat itu aparat terlibat konflik di lokasi kejadian. Dari peristiwa kelam itu sehingga akhirnya menelan korban jiwa,” ujar Riyanto ditemui penamerdeka. (red)