Sebab Cek Qolbu Penting! Malaikat Penjaga Langit Pertama Menolak Amalan Berprilaku Ghibah
SEBELUM MELEWATI MALAIKAT PENJAGA LANGIT KE TUJUH
PenaMerdeka – Ghibah merupakan perbuatan yang dilarang Allah SWT. Rasulullah SAW juga menegaskan tentang bahaya ghibah untuk keselamatan akhirat. Maka, sebelum menembus langit ke tujuh (7), malaikat penjaga langit pertama saja sudah menseleksi amalan manusia kalau di dalamnya terdapat gemar mengghibah.
Ghibah terasa ‘nikmat’ bagi manusia yang tidak mempunyai cahaya qolbu yang bersih. Jika tidak ingin tertolak malaikat penjaga langit pertama (1) hingga ke tujuh (7), sebagai hamba Allah, selayaknya kita manusia melakukan pembersihan qolbu.
Sebelum amalan kita tercatat dan dibawa lantas ditanyakan malaikat penjaga langit satu dan tujuh, dalam Alqur’an sudah disebutkan, bahwa perumpamaan perilaku ghibah diibaratkan seperti memakan daging saudaranya yang sudah mati.
Dalil ini terdapat dalam surah Al Hujurat ayat 12.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak prasangka! Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Janganlah mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Bertakwalah kepada Allah! Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang.
Tafsir Tahlili Al-Qur’an Kementerian Agama (Kemenag) menjelaskan, ayat tersebut hendak memerintahkan orang beriman agar menjauhkan diri dari prasangka terhadap orang-orang beriman. Salah satu dalil ini merupakan penting sebelum amalan kita menembus malaikat penjaga langit.
Jadi menurut Tafsir Tahlil tersebut bahwa ucapan yang keluar dari mulut saudaranya yang mukmin harus mendapat tanggapan yang baik untuk sesama. Agar manusia bisa hidup berdampingan damai mengantongi ridoNya Allah Aza wa Jalla.
Kemudian penting juga bahwa dengan ungkapan yang baik, sehingga tidak menimbulkan salah paham, apalagi menyelewengkannya hingga menimbulkan fitnah dan prasangka.
HADIS MALAIKAT PENJAGA LANGIT PERTAMA MENOLAK AMALAN JIKA TERDAPAT GHIBAH
Seperti diketahui yang disebutkan diatas, semua amal perbuatan manusia dicatat semenjak manusia tidur dan bangun tidur oleh malaikat Raqib dan Atid.
Lalu malaikat Hafidzah membawanya hingga ke langit ke tujuh (7). Tetapi di setiap langit ada juga para malaikat penjaga langit yang menjaga amal perbuatan manusia.
Langit pertama dinamakan dengan langit dunya karena dekat dengan bumi. Terbuat dari emas dan kuncinya dari cahaya.
Malaikat pada langit ini bertugas menyeleksi amal perbuatan manusia. Khusus dari perbuatan pergunjingan, jika amal yang naik terdapat unsur ghibah maka akan dikembalikan ke pemiliknya.
Berawal dari kisah Muadz bin Jabal ra, saat menunggangi kuda bersama Rasulullah dalam suatu perjalanan.
Dalam sabdanya kata Rasulullah SAW: Sekarang aku akan mengisahkan satu cerita kepadamu (Muadz). Apabila engkau menghafalnya, akan sangat berguna bagimu. Tetapi jika kau anggap remeh, maka kelak di hadapan Allah engkau tidak mempunyai hujjah.
Rosululloh SAW melanjutkan, Hai Mu’adz! Sebelum menciptakan langit dan bumi Allah telah menciptakan tujuh malaikat.
Pada setiap langit terdapat seorang malaikat penjaga pintu, dan setiap pintu langit dijaga oleh seorang malaikat, menurut derajat pintu dan keagungannya.
Dengan demikian, malaikat-lah yang memelihara amal si hamba. Kemudian sang pencatat membawa amalan si hamba ke langit dengan kemilau cahaya bak matahari. Sesampainya pada langit tingkat pertama, malaikat Hafadzah memuji amalan-amalan itu.
Tetapi setibanya pada pintu langit pertama, malaikat penjaga pintu berkata kepada malaikat Hafadzah:
“Tamparkan amal ini ke muka pemiliknya. Aku adalah penjaga orang-orang yang suka mengumpat. Aku diperintahkan agar menolak amalan orang yang suka mengumpat. Untuk mencapai langit berikutnya aku tidak mengizinkan ia melewatiku.”
Secara berurutan, hal-hal yang menyebabkan suatu amal kebaikan manusia tidak diterima oleh malaikat penyeleksi pada setiap pintu langit adalah ghibah (menggunjing), tafakkur (angkuh), takabbur (sombong), ujub (merasa dirinya paling baik), hasud (iri hati), tidak berbelas kasih kepada sesama, dan beramal karena ingin meraih popularitas atau kedudukan tertentu.
Selanjutnya apabila amal kebaikan seseorang bersih dari tujuh hal tersebut, barulah sampai di hadapan Allah SWT.
Kemudian Allah SWT memberikan satu seleksi lagi, yaitu apakah amal kebaikan tersebut dilakukan semata-mata karena Allah SWT atau dilakukan karena selain Allah SWT (yaitu riya). (redaksi)