Memfilter Syahwat Politik di Musim Pilkada, Warning Jangan Lalai Kekuasaan dan Takdir Tuhan
PENDUKUNG IKHTIAR MENDUKUNG CALON JADI KHALIFAH DI BUMI
JAKARTA,PenaMerdeka – Ridwan Kamil (RK) politisi Partai Golkar dalam kontestasi politik atau gelanggang Pilkada sempat menyebut jangan sekali kali mengukur hasil survei lantas melalaikan ketetapan takdir Allah Azza wa Jalla.
Hikmah yang bisa diambil, baik pendukung hingga bakal calon kepala daerah pilwalkot, pilbup hingga pilgub dalam kontek politik ghirohnya adalah memberi kemaslahatan. Dan dalam pilkada, jangan tertipu syahwat politik kemudian mesti menanggalkan konsep paten Rububbiyah Allah.
Anies Baswedan Capres 2024 lalu sempat membawa surat Al Imron 26 perihal kekuasaan Allah saat kampanye debat Pilpres terakhir.
Surah Ali Imron, tercatat sebagai surat ke tiga dan mempunyai 200 ayat itu menurut para Mufasir mempunyai makna peringatan bahwa kehendak Allah Azza wa Jalla bisa mengangkat derajat hambanya menjadi penguasa dengan seketika.
Lalu Allah SWT pun mampu meruntuhkan kekuasaan di dunia seseorang sesuai siapa yang dikehendaki-Nya.
KekuasaanNya dalam Ali Imron ayat 26 menegaskan tidak ada kekuatan manusia dalam hal apapun termasuk menjadi pemimpin.
Pendukung atau calon pun dianjurkan hanya berikhtiar dengan konsep tawakal, setelah berjuang keputusan menang dan kalah juga ada di tangan yang punya Kuasa.
Filter ini harus terjaga, kehidupan tauhid berpolitik dikedepankan mencegah bentrok psikis bahkan fisik. Harapannya nanti bakal didapat pemimpin yang fathonah menjadi amanah dan tabligh di muka bumi. Menempatkan hak maha Kuasa yang setinggi-tingginya.
Berikut penggalan surat Ali Imron ayat 26 dan terjemahannya:
Bismillahirrahmannirrahiim
Qulillahumma malikal-mulki tu’til-mulka man tasya’u wa tanzi‘ul-mulka mim man tasya’
Artinya:
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai Allah, Pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa yang Engkau kehendaki.
SAMPLE NYATA KETENTUAN TAKDIR KONTES PILKADA
Wallohu A’lam Bishowab, korelasi yang menarik dari pengalaman Ridwan Kamil (RK) yang tak diuntungkan secara survei saat Pilwalkot Bandung tetapi akhirnya unggul.
Kini ketika RK diplot untuk maju di Pilgub Jakarta, pertanyaan sama juga kembali muncul. Banyak pengamat yang menyangsikan RK dapat unggul di Pilkada Jakarta.
Padahal Anies Baswedan Gubernur Jakarta 2017-2022 saat injury time pendaftaran di KPU pun dianggap masih menjadi kandidat paling mengantongi prospek. Tak dinyana, faktanya mantan Capres 2024 tersebut dinyatakan dalam takdir tidak turut dalam kontestasi.
RK Politisi Partai Golkar, saat itu sempat mengajak supaya tak mengukur takdir kekuasaan Allah SWT berdasarkan hasil survei yang beredar.
“Namanya elektabilitas itu naik turun kan. Dulu (tahun 2013) waktu (pencalonan) Wali Kota Bandung H-2 bulan, saya cuman 6 persen. Pas hari-H (jadi) 45 persen. Jadi, tidak bisa mengukur takdir dengan survei hari ini,” kata RK di Kantor DPP Partai Golkar, Rabu (10/7/2024) malam. (red)