Jelang Pencoblosan Pilkada Serentak, Bagaimana Tipe Pemimpin Zalim dan Adil menurut Imam Al Ghazali
SYURGA UNTUK PEMIMPIN ADIL NERAKA BAGI PEMIMPIN ZALIM
JAKARTA,PenaMerdeka – Indonesia bakal menelurkan banyak pemimpin hasil pemilihan umum kepala daerah (Pilkada) di tingkat bupati, wali kota serta gubernur. Total wilayah kota, kabupaten dan provinsi yang menggelar Pilkada serentak terdapat sebanyak 545 daerah.
Dengan rincian 37 provinsi melaksanakan pemilihan umum pasangan gubernur dan wakil gubernur (Pilgub), sebanyak 415 kabupaten yang menggelar pemilihan pasangan calon bupati (Pilbup), dan berjumlah 93 daerah yang akan melaksanakan pemilihan umum pasangan wali kota dan wakil wali kota (Pilwalkot).
Lantas bagaimana bagaimana pemimpin kepala daerah di Indonesia yang akan dipilih rakyat secara langsung. Apakah hanya akan memenuhi syahwat politik pilkada saja, atau memang murni mengabdi untuk rakyatnya.
Imam Ghazali tokoh muslim yang dikenal dengan julukan Hujjatul Islam memberikan referensi nasihat dari buku yang dikarang-nya. Karya relevan tentang kepemimpinan ditulis salah satunya dalam kitab Al-Tibr Al-Masbuk Fi Nashihah Al-Muluk.
Buku ini berisi nasihat-nasihat Imam Al-Ghazali kepada para pemimpin dan diambil kisah-kisah sahabat. Referensi ini Insya Allah menjadi perhatian calon yang maju di Pilbup, Pilwalkot dan Pilgub di Indonesia.
Beliau mengatakan bahwa seorang penguasa harus memiliki keimanan yang kuat. Dan Allah yang Maha Sempurna atas Kekuasaan-Nya telah memberikan banyak nikmat yang harus disyukuri.
Pemimpin dalam Islam diakui sebagai figur yang memiliki tanggung jawab besar terhadap umat dan masyarakat.
Seorang pemimpin diharapkan memiliki integritas moral yang tinggi. Mereka harus tulus dan jujur dalam memimpin, serta menjalankan tugas-tugasnya dengan penuh keadilan dan kebenaran.
Kata Al-Ghazali, pemimpin diharapkan memiliki pengetahuan yang luas, terutama terkait dengan hukum-hukum Islam dan prinsip-prinsip keadilan sosial. Pemimpin yang kompeten dan berpengetahuan dapat memberikan arahan yang baik dan adil kepada rakyatnya.
Islam menekankan pentingnya pengetahuan dan bijaksana dalam kepemimpinan.
Selanjutnya, seorang pemimpin juga diharapkan menjadi teladan bagi umatnya. Mereka harus hidup sesuai dengan nilai-nilai agama dan mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Teladan yang baik dari pemimpin dapat memotivasi dan menginspirasi umatnya untuk mengikuti jalan yang benar.
Pemimpin mendapat amanah dengan tanggung jawab sosial yang besar. Mereka harus mengutamakan kesejahteraan rakyat dan menciptakan lingkungan sosial yang adil dan harmonis.
Selanjutnya, Imam Al-Ghazali menekankan bahwa yang harus setiap penguasa ketahui adalah perihal kedudukan dan pentingnya kekuasaan sebagai bagian dari nikmat Allah Swt.
Apabila seseorang menjalankan kekuasaan dengan adil dan benar maka ia akan memperoleh banyak kebahagiaan. Namun sebaliknya jika penguasa dzolim tidak menjalankan kekuasaannya dengan baik maka Allah akan memberikan siksa yang pedih dan mengharamkan surga untuknya. (red)