JAKARTA,PenaMerdeka – Pemerintah melalui Satgas Pengendalian Harga Beras menyalurkan 4.634 ton beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) secara serentak ke wilayah Papua Raya.

Hal itu guna menekan harga beras dan memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat, khususnya menjelang hari Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

Penyaluran beras SPHP resmi dilepas Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaeman bersama Wakil Kepala Polri (Wakapolri) Komjen Pol Dedi Prasetyo di Mapolda Papua, Selasa (9/12/2025) kemarin waktu Papua.

Kegiatan pelepasan turut disaksikan Gubernur Papua Matius D. Fakhiri, Kapolda Papua Irjen Pol Patrige Renwarin, Wakil Gubernur Papua Aryoko Rumaropen, serta Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani.

Amran menyampaikan, penyaluran itu bagian dari langkah strategis pemerintah menjaga stabilitas harga dan pasokan beras, khususnya di wilayah Indonesia Timur yang memiliki tantangan geografis dan logistik cukup berat.

“Ini akan didistribusikan ke seluruh kabupaten/kota di enam provinsi cakupan Papua Raya, yakni Papua, Papua Pegunungan, Papua Tengah, Papua Selatan, Papua Barat, dan Papua Barat Daya,” ucapnya dalam keterangan yang diterima, Kamis (11/12/2025).

Meski demikian, Satgas mencatat harga beras di Zona III wilayah Indonesia Timur, khususnya Papua Raya, masih berada di atas HET.

Kondisi ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor, antara lain akses wilayah yang sulit, biaya logistik tinggi, keterbatasan transportasi, kondisi cuaca ekstrem, serta belum tersedianya gudang Bulog di 28 kabupaten/kota.

Untuk mengatasi hal tersebut, Satgas melakukan berbagai langkah mitigasi, mulai dari pemetaan wilayah bermasalah, koordinasi peningkatan tol laut dan jembatan udara, hingga penyediaan 32 gudang filial di kabupaten/kota yang belum memiliki gudang Bulog.

Selain itu, pemerintah juga menetapkan biaya eksploitasi penyaluran beras SPHP di Papua Raya sebagai bagian dari Harga Pembelian Beras (HPB), sehingga seluruh biaya logistik ditanggung negara dan harga jual beras SPHP tetap sesuai HET.

Penyaluran beras SPHP di Papua Raya dilakukan dengan memanfaatkan berbagai moda transportasi sesuai kondisi wilayah, mulai dari transportasi darat, udara menggunakan pesawat perintis, hingga transportasi laut melalui kapal perintis dan tol laut.

Hingga 8 Desember 2025, realisasi distribusi beras SPHP telah mencapai 1.354 ton atau 29,22 persen dari total target.

Setelah pelepasan serentak pada 9 Desember 2025, penyaluran bertambah 827,5 ton, sehingga total realisasi menjadi 2.181,5 ton atau 47,08 persen.

Pemerintah berharap, penyaluran beras SPHP secara masif ini dapat menjamin ketersediaan beras, menstabilkan harga, serta memastikan masyarakat di Tanah Papua mendapatkan beras berkualitas dengan harga terjangkau.

Penulis: HisyamEditor: Redaksi

Loading...