PenaMerdeka – Gempa susulan dengan kekuatan 5,0 SR kembali mengguncang Pidi Jaya, Aceh. Warga yang tengah berada dalam rumah maupun di posko pengungsian Pidie Jaya berhamburan mencari tempat aman untuk menyelamatkan diri.
Sejumlah warga Aceh yang berada di wilayah Pidie Jaya terlihat berdiri di pinggir-pinggir jalan atau tempat lapang, menjauh dari pepohonan atau bangunan yang dikhawatirkan roboh. Warga berkumpul bersama sanak famili atau kelompok masyarakat lainnya, Rabu (7/12) tengah malam.
Saat ini, posko pengungsian yang tersebar di beberapa titik menjadi pilihan sejumlah warga Pidie Jaya untuk . Masyarakat tetap berjaga-jaga terhadap kemungkinan gempa susulan yang dapat merobohkan bangunan di sekitar mereka.
Menurut informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa dengan kekuatan 5,0 skala Richter berpusat di 32 Km Timur Laut Aceh Besar, Nangroe Aceh Darusalam. Gempa susulan pada kedalaman 10 km terjadi sekitar pukul 23.05 WIB.
Seperti diketahui, gempa Aceh berkekuatan 6,4 skala Richter yang terjadi Rabu pagi kemarin, dampak gempa membuat Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, sebagai daerah paling parah. Dari pantauan PenaMerdeka.com, di laporankan 94 warga meninggal dunia sedangkan korban luka berjumlah 200 orang.
Sementara itu, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, Pihaknya telah menerjunkan seribuan lebih personel dari berbagai kesatuan untuk membantu evakuasi korban tertimbun reruntuhan bangunan akibat gempa bumi yang terjadi di Aceh. “Saat ini, sudah ada seribu lebih personel yang dikirim ke sana (Aceh),” kata Sutopo .
Badan Nasional Penanggulanan Bencana, kata Sutopo, sedang fokus untuk melakukan pencarian korban yang berada di reruntuhan bangunan. Termasuk melakukan penyelamatan korban jiwa. “Ini bencana tingkat kabupaten,” ujarnya.
Sejumlah bantuan dan alat berat untuk menangani gempa Aceh, menurutnya masih terbatas. Sedangkan untuk mengevakuasi warga, saat ini, BNPB juga telah mengirimkan bantuan 2 unit helikopter. (agus/dbs)