Dermaga Tangerang Senilai Rp 1,1 Triliun Konsep menuju Poros Maritim Dunia

KABUPATEN TANGERANG,PenaMerdeka – Dengan nilai investasi senilai Rp 1,1 triliun sebuah dermaga Tangerang berkonsep kemaritiman ditengah kawasan industri yang terintegrasi langsung dengan Bandara Soekarno Hatta dan pelabuhan lainnya akan segera terealisasi dibangun di Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang.

Dipercaya dalam proyek dengan konsep Dermaga Tangerang Maritime Industrial Citysebagai pengembang adalah PT Jaya Indo Property, anak perusahaan Global Mutiara Indonesia (GMI) Land. Stevanus, Direktur PT Jaya Indo Property mengatakan, dipilihnya lokasi Tangerang untuk proyek dermaga ini karena memiliki akses langsung ke Laut Jawa dan hanya berjarak 10 km dari Bandara Soekarno Hatta.

Karena itulah kata Stevanus lokasi di Kampung Kohod Kabupaten Tangerang merupakan rencana besar dengan konsep dermaga Tangerang maritim industrial perkotaan yang strategis dan potensial. Pasalnya tempat ini menjadikan dermaga sebagai kawasan industri maritim terintegrasi pertama di Indonesia.

“Kita akan mengembangkan kawasan industri maritim serta pendukungnya, dan percepatan sebagai pendukung program pemerintah guna mengembangkan Indonesia sebagai poros maritim dunia,” kata Stevanus di Kantor Project GMI Land, Desa Kohod, Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, beberapa waktu lalu.

Menurut Stevanus, adanya rencana pembangunan jalan tol di bagian utara Kabupaten Tangerang serta pengembangan jalan kolektor sekunder sepanjang pantai utara, menjadi infrastruktur utama pendukung pembangunan kawasan Dermaga Tangerang Maritime Industrial City.

“Habis Lebaran ini kami lakukan pembangunan akses jalan ke Dermaga,” kata Stevanus.

Stevanus menambahkan, meski Desa Kohod ini sangat strategis karena dekat dengan bandara dan Jakarta, namun banyak lahan kurang produktif, sehingga menjadi wilayah tertinggal.

Padahal kawasan pantura Kabupaten Tangerang seperi Desa Kohod dapat dikembangkan, terutama untuk kegiatan kelautan, yakni industri kemaritiman yang ramah lingkungan.

“Karena itu, kami ingin masyarakat di sini juga berpartisipasi dalam pembangunan Dermaga Tangerang Maritime Industrial City. Dan dapat menunjang percepatan ekonomi, pembangunan. Karena adanya pembangunan ini potensinya akan ada pembukaan lapangan kerja baru,” ujarnya menuturkan.

Untuk tahap awal, pihaknya sudah membebaskan lahan seluas 269 hektare dalam pembangunan proyek ini. Bahkan, warga setempat direlokasi sementara ke rumah sehat yang sudah dibangun pihaknya, sehingga tidak perlu harus melakukan penggusuran.

“Kami bangunkan sekitar 300 rumah sehat, sehingga masyarakat bisa pindah ke rumah itu sambil menunggu proses guna pembebasan lahan,” ungkap Stevanus.

Posisi strategis dermaga ini adalah satu-satunya wilayah pembangunan yang memiliki fitur lokasi premium.

Dermaga Tangerang dengan konsep Maritime Industrial City nanti akan terintegrasi dengan akses langsung ke Laut Jawa, terletak pada rencana Jalan Tol Sedyatmo-Balaraja, Tol Teluk Naga-Cengkareng, 10 menit jarak tempuh ke Bandara Soetta, 25 jarak tempuh dari Pelabuhan Tanjung Priuk dan 30 Km radius dari Jakarta Pusat, serta 15 menit dari Kota Tangerang.

Ia lebih jauh menjelaskan bahwa proyek pembangunan dermaga ini fokus pada pengembangan infrastruktur dan integrasi fasilitas, yakni kawasan industri maritim beserta kawasan pergudangan logistik, pelabuhan curah kering, pelabuhan curah cair, bahkan objek wisata.

“Pembangunan Dermaga Tangerang Maritime Industrial City ditargetkan tahun depan sudah jadi terealisasi. Kapal besar dan pesiar bisa berlabuh di sini,” ucap Stevanus menjelaskan. (sarinan)

Disarankan
Click To Comments