Sultan Banten Mengutuk Keras soal Krisis Perlakuan Etnis Rohingya

BANTEN,PenaMerdeka – Sultan Banten, Syarief Muhammad Ash-Shafiuddin mendesak penghentian kekerasan terhadap etnis Rohingya di Rakhine, Myanmar.

“Penyerangan dan kekerasan yang menimpa Muslim Rohingnya harus segera diakhiri,” ujar Sultan Syarief di Banten Lama, Senin (04/09) kemarin.

Maka itu ia mengatakan, Kesultanan Banten mengutuk keras kejadian yang terjadi di Rakhine, Myanmar. Selain itu Kesultanan Banten mendukung Pemerintah Indonesia mengambil langkah tegas, apapun alasannya dan motifnya, kekerasan terhadap etnis Rohingya tidak bisa dibenarkan dan ditolelir.

Perbedaan keyakinan dan ideologi, tidak bisa dijadikan alasan untuk memberangus sebuah kelompok.

“Kami mendukung langkah-langkah Pemerintah Indonesia, untuk menghentikan krisis kemanusiaan ini. Salah satunya dengan menugaskan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia menjalin komunikasi perdamaian intensif dengan berbagai pihak termasuk Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan Komisi Penasihat Khusus Untuk Rakhine State, Kofi Annan,” ujar Sultan Syarif.

Kami dari Kesultanan Banten membuat 5 pernyataan diantaranya adalah :

1. Menentang sekeras-kerasnya segala diskriminasi etnik dan agama.

2. Menentang genosida yang terjadi di Rohingya yang tidak berperikemanusiaan ini.

3. Mendorong Pemerintah Indonesia memberikan sangsi tegas bersama negara-negara lain agar mereka kembali dapat menghargai warga negaranya dan berhenti dari kezaliman itu.

4. Menuntut agar warga atau etnis Rohingya diberi hak warganegara yang adil dan saksama dengan warganegara yang lain.

5. Mengajak seluruh umat Islam yang ada di Banten untuk melakukan istighotsah dan berdoa bersama Gubernur Banten dan Sultan Banten di Masjid Raya Albantani, yang akan dilaksanakan pada Selasa, 5 September 2017.

“Setiap Muslim adalah saudara kami. Penderitaan mereka adalah penderitaan kami. Ini bukan lagi menjadi isu agama tetapi telah menjadi isu kemanusiaan yang menghancurkan nilai dan hak asasi manusia itu sendiri,” ucapnya menegaskan.

Ia lebih jauh menegaskan bahwa pihak Kesultanan Banten mendesak kepada Pemerintah Indonesia, utamanya  pemerintah Myanmar, Dewan Kemanan PBB dan juga ASEAN untuk proaktif dan mengambil langkah strategis untuk menyelesaikan tragedi kemanusiaan ini.

“Terkait dengan tragedi etnis Rohingya. Saya mengutip Imam Ali Bin Abi Thalib bahwa mereka yang bukan saudaramu dalam iman adalah saudaramu dalam kemanusiaan,” pungkas Sultan Syarief Muhammad Asy-Syafiuddin. (eres)

Disarankan
Click To Comments