Banten – Peneliti lembaga survey Indobarometer, Hadi Suprapto Rusli mengungkapkan, bahwa pekerjaan rumah Rano Karno jika maju sebagai incumbent Gubernur Banten dalam Pilkada 2017 mendatang adalah mencari tingkat kepuasan kepada calon pemilih.
“PR Rano hanya ditingkat kepuasan, jadi jika di sisa masa jabatannya Rano meningkatkan pelayanan, maka Rano akan tetap kuat,” ujar Hadi, Rabu (1/6), saat diskusi Meneropong Banten 2017 yang diselenggarakan Laboraturium Ilmu Pemerintahan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa di Hotel Le Dian, Kota Serang.
Survey terhadap bakal calon gubernur Banten yang dilakukan lembaga survey Indobarometer tersebut dimulai pada 7 hingga 12 April 2016.
Ia mengklaim saingan terberat Rano Karno yaitu tetap kepada Wahidin Halim mantan Walikota Tangerang dua periode.
Hadi menyatakan, penilaian tersebut Indobarometer simpulkan dari beberapa hasil elemen survey. Misalnya, dari tingkat elektabilitas, hasil pertanyaan tertutup terhadap 800 responden, Rano Karno sebesar 38 persen sedangkan Wahidin Halim sebesar 20,3 persen.
Kemudian, dari hasil survey tingkat ketidak sukaan, responden yang tidak menyukai Rano mayoritas lebih memilih Wahidin Halim.
“Jika dilihat dari elektabilitas, kemudian tingkat pengenalan, dan kesukaan terhadap WH hasilnya cukup tinggi, ditambah yang tidak menyukai Rano lebih memilih Wahidin Halim, maka lawan terkuat Rano adalah WH,” katanya.
Hadi melanjutkan, jika dilihat dari hasil keseluruhan survey, Rano Karno masih menjadi bakal calon yang paling kuat, namun karena survey tersebut dilakukan bukan pada masa kampanye, kemungkinan angka tersebut bisa berubah.
Seperti diketahui bahwa bakal calon gubernur yang disurvey adalah Dimyati Natakusumah, Ahmad Taufik Nuriman, Zaki Iskandar, Airin Rachmy Diany, Andika Hazrumy, Anton Apriantono, Arif Wismansyah, Asmuji, Desi Ratna Sari, Eden Gunawan, Mulyadi Jayabaya, Rano Karno, Ranta Soeharta, Taufiquerahman Ruki, Tb Haerul Jaman, Tb Iman Ariyadi, Triana Sjamun, dan Wahidin Halim.
“Kalau calon nama itu sudah kuat tentu akan jauh. Survey dilakukan merata di seluruh daerah di Provinsi Banten, tidak hanya satu atau dua daerah,” tandas Hadi. (wahyudi/dbs)