Abuya Uci Ungkap Perihal Alasan Gubernur WH Jadi Muridnya

BANTEN,PenaMerdeka –Saat haul Akbar Syekh Abdul Qadir Al-Jailani ke 60 yang dilakanakan di Masjid Al- Istiqlaliyah, Cilongok, Pasar Kemis, Tangerang, KH Uci Turtusi (Abuya Uci) di hadapan ratusan ribu jamaah mengumumkan bahwa telah mengangkat Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) sebagai muridnya.

Setiap kali digelar haul yang dipimpin KH Uci Turtusi secara langsung, jamaah yang hadir dari berbagai pelosok Indonesia menyambut antusias.

Tokoh agama berpengaruh ini mempunyai alasan yang bukan asal ujug-ujug mengangkat seorang pejabat sebagai murid. Sebab tidak sembarang orang yang mengantongi kriteria sebagai murid santrinya.

Dalam acara rutinan tiap tahun itu selain Gubernur Banten hadir pula Kapolda Banten Brigjen Pol Tomsi Tohir, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, Kapolres Tangerang, Camat setempat serta sejumlah tokoh agama lainnya.

“Kalau pejabat di Banten saya emang sengaja undang Pak WH aja. Urang mah (saya sih) cukup ngundang ku (kepada) Pak WH wae lah (sajalah), sebab ceunah enggeus jadi murid urang (karena sekarang Pak WH sudah diangkat jadi murid saya),” kata KH Uci Turtusi, dalam sambutannya, Minggu (16/12/2018).

Pengangkatan WH sebagai murid karena sejumlah alasan. Lantaran WH dianggap sosok pejabat yang thoriqoh, pro terhadap rakyat, bersih menjalankan roda pemerintahan.

“Pak WH setiap kali acara haul Syekh Abdul Qadir Al-Jailani selalu datang. Bahkan dia (WH) mah ngendong (menginap) di Cilongok. Kalau soal ngangkat WH jadi murid itu mah rahasia perusahaan, weeh! WH mah ngendong, subuh sudah di Ponpes. Tekun dalam agama. Hatena geus (hatinya sudah) bersih menjadi murid Syekh Abdul Qadir Al-Jailani ,” tegasnya.

Saat itu kepada pejabat yang hadir termasuk Kapolda Banten, KH Uci meminta jamaah yang hadir memanjatkan doa supaya Kapolda yang baru dipanjangkan umur dan nanti bisa mengikuti jejak WH.

“Pak Kapolda teu acan (belum) jadi murid, ayeuna karak perkenalan (sekarang baru perkenalan). Kalau dari wajahnya sih sudah ada, harus mengenal thoriqoh dahulu kayak WH,” ujarnya.

Berkumpulnya dalam acara ini kata KH Uci, supaya kita bisa melakukan dzikir secara bersama. Tidak ada pangkat atau jabatan, kalau yang hadir di sini semuanya sama derajatnya.

“Urang di dieu ngumpul cuma satu maksudna yakni ngaluhurkeun nama Allah (kita berkumpul dalam satu tempat di sini hanya berdzikir mengagungkan nama Allah). Gubernur, polisi, bupati, camat petani jadi satu. Tidak ada yang beda, semua sama,” tandas KH Uci.

Informasi yang berhasil dihimpun dalam acara haul tersebut, selain dari wilayah Tangerang Raya, Banten, hadir pula jamaah dari Jateng, Jakarta, Cirebon, Demak, Aceh serta dari Yaman, Amerika Serikat (AS), Kenya dan Maroko.

Syehk Abdul Azis ulama asal California, AS, dalam sambutannya menyebutkan, belum lengkap jika bertandang ke setiap Negara tetapi belum mengunjungi Indonesia terutama ke Abuya Uci Turtusi.

Dia beranggapan, kalau Abuya Uci Turtusi ada di AS, mudah-mudahan banyak warga AS yang akan masuk muslim, sayangnya beliau di Indonesia.

“Beruntung Indonesia mempunyai KH Uci. AS punya segalanya tapi tidak punya Abuya Uci,” ucapnya. (redaksi)

 

Disarankan
Click To Comments