Cerita Traumatik PKL di Fly Over Balaraja Soal Aksi Perampokan Toko Emas

KABUPATEN TANGERANG,PenaMerdeka – Minggu 15 Juni 2019 kemarin, hari yang tak gampang dilupakan bagi sejumlah pedagang kaki lima (PKL) di fly over Balaraja, Kabupaten Tangerang, Banten. 
Bukan tanpa sebab, lantaran kasus perampokan Toko Emas Permata di Balaraja yang merugikan pemilik sekitar Rp 1,2 miliar ini terekam jelas oleh para PKL yang memqng kerap mangkal di lokasi TKP.
Asep (46), warga Kp. Tegal Kali Baru, Kelurahan Balaraja, Kecamatan Balaraja, yang sehari-hari berprofesi sebagai tukang reparasi jam tangan ini masih merasa shock.
Dia juga mengaku ketakutan setelah pelaku perampokan toko mas Permata melarikan diri dengan mobil berwarna putih.
“Mobil pelaku terparkir tepat di depan lapak saya, kemudian pelaku yang duduk sebelah kiri turun terlebih dahulu berpapasan dengan saya sebelum memasuki Toko Emas Permata tersebut,” tuturnya.
Ia pun merasa ketakutan ketika berpapasan dengan pelaku yang membawa senjata tajam berupa  Samurai panjang sebelum menggasak Toko Emas Permata.
“Ketika berpapasan itu saya sangat ketakutan. Saat pelaku menenteng pedang Samurai, saya berfikiran untuk menghindar dari lapak sambil teriak ke jalan setelah pelaku melarikan diri dengan mobil. Sempat saya lempar pakai batu pak,” jelasnya lagi.
Terpisah, Panjul (51), warga Kp. Cariu desa Telagasari yang juga sehari-hari berdagang rokok dan minuman soft drink ini juga merasakan shock ketika peristiwa perampokan terjadi.
“Saat itu saya mengantar minuman dingin dan panas kepada karyawan toko, sempat diacungi pistol mereka saya pak,” tutur Panjul di lapaknya yang bersebelahan dengan Toko Emas Permata.
Hingga berita ini ditayangkan, pihak INAFIS (Indentifikasi Fisik) Reskrim Polresta Tangerang yang dipimpin Aipda Andrian telah melakukan olah TKP pasca perampokan. (sarinan)
Disarankan
Click To Comments