Tiga Dinasti Berebut Pemilih di Pilkada Tangsel, KPN: Golput Menang Telak
PENINGKATAN PARTISIPASI PEMILIH PR KPU
KOTA TANGSEL,PenqMerdeka – Tingkat partisipasi pemilih di Pilkada Kota Tangsel 2020 diprediksi menurun. Alasan terbesar disebutkan lantaran masyarakat untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS) khawatir terpapar Covid-19.
“Ini menjadi PR besar bagi komisi pemilihan umum atau KPU Tangsel. Jadi bagaimana bisa menerapkan sistem pemungutan suara yang berbasis protokoler covid 19, dan meyakinkan para pemilih untuk datang ke TPS,” kata Adib Miftahul Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) dalam rilis yang diterima penamerdeka.com, Rabu (5/8/2020).
Dia melanjutkan, terkait persandingan dampak menurunnya partisipasi pemilih, hasil survei menunjukan ketika angka golput tinggi maka pasangan Siti Nur Azizah dan Ruhamaben yang diuntungkan.
Namun jika angka golput dapat ditekan rendah maka pasangan Benyamin Davnie dan Pilar Saga Ichsan yang diuntungkan.
Pasalnya, karena memperbesar persentase kemenangan, walaupun mereka tetap unggul pada tingkat golput yang tinggi.
“Ini menunjukan bahwa Benyamin Davnie berkepentingan memperkecil angka golput untuk memperbesar peluang menangnya. Namun sebaliknya Siti Nur Azizah berkepentingan memperbesar angka golput guna meningkatkan peluang kemenangannya. Ini menjadi tolak ukur kita dalam melihat pola-pola kampanye para calon-calon ini nantinya,” jelas Adib.
Melihat munculnya anak dan sanak keluarga tokoh-tokoh besar, hasil survei yang menunjukan kecilnya elektebilitas Rahayu Saraswati dibanding calon lainnya.
Kata Adib, ini menunjukan bahwa pemilih di Tangsel merupakan pemilih rasional yang menitik beratkan pilihannya pada calon yang dikenal dalam lingkup harian mereka.
“Persentase terkecil saat ini Rahayu Saraswati, karena mungkin secara figur tidak dikenal oleh masyarakat Tangsel. Kalau sisi Muhammad kita lihat cukup bagus, jadi tinggal Saraswati yang perlu kerja ekstra keras untuk mengimbanginya,” lanjut Adib.
Survei ini menurut Dosen Universitas Syekh Yusuf (Unis) Tangerang dilakukan pada 17-24 Juli 2020, mengunakan metode multistage random sampling, dengan jumlah responden sebanyak 440 orang, sampling of error 4,8% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Seperti diketahui, bakal calon Pilkada Kota Tangsel cukup menarik perhatian nasional. Pasalnya mulai Siti Nur Azizah (SNA) yang merupakan anak Wakil Presiden Republik Indonesia KH. Ma’aruf Amin.
Lalu ada Rahayu Saraswati yang merupakan keponakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto hingga Pilar Saga Ichsan, anak Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah ikut meramaikan kontestasi.
Adib melanjutkan, hasil survei berjudul ‘Pertarungan Para Dinasti, Siapa Laku?’, mengatakan bahwa pihaknya merasa tertarik melakukan survei karena melihat ambisi dari para elit yang langsung menurunkan keluarganya dalam kontestasi.
“Kita tertarik, sebenarnya ada ambisi apa sampai Wapres, Menhan hingga Ratu Tatu Bupati Serang menurunkan keluarganya di Pilkada Kota Tangerang Selatan ini,” kata Adib dalam pers rilis yang diadakan di Roti Bakar Edi, Rabu (5/8/2020).
Dalam survei yang dilakukan, ketika responden tidak dihadapkan dengan golput (golongan putih red) maka hasilnya Benyamin Davnie memperoleh elektebilitas tertinggi dengan 32,9%.
Disusul oleh Muhammad 25%, dan Siti Nur Azizah 21,5%. Diposisi Wakil, yang memperoleh peringkat tertinggi adalah Ruhamaben dengan 6,5%, disusul Pilar Saga Ichsan 4,6%, dan kemudian Rahayu Saraswati 1,2%.
“Kita membuat simulasi pemilihan yang menghadapkan para calon dengan golput dan tanpa golput. Hal ini guna menunjukan siapa calon yang diuntungkan atau dirugikan dengan tinggi atau rendahnya angka golput tersebut,” papar Adib.
Ketika menampilkan hasil survei yang disandingkan dengan golput, hasilnya mengejutkan bahwa golput menempati posisi 55%.
Untuk para calon, Benyamin Davnie masih berada diperingkat pertama dengan 14,3%, diperingkat kedua justru ada Siti Nur Azizah dengan 11,6%, Muhammad tergeser ke peringkat ketiga dengan 9,5%, disusul Ruhamaben 3,6%, Pilar Saga Ichsan 2,7%, dan terakhir Rahayu Saraswati 0,45%
“Ini harus menjadi perhatian bersama, bahwa angka golput bisa mencapai 55%. Maka kami katakan bahwa pemenang pilkada dalam survei kami dalam kurun waktu ini adalah golput. Ini meningkat sekitar 10% dari pilkada sebelumnya yang sekira 44,9%,” papar Adib. (red)